Blueprint BI Dorong Transparansi Keuangan Digital Menuju BSPI 2030

Blueprint BI Dorong Transparansi Keuangan Digital Menuju BSPI 2030-Foto:dokumen palpos-
Dengan dukungan semua pihak, target BSPI 2030 bisa lebih cepat tercapai,” ungkapnya.
Tantangan Menuju Implementasi Sempurna
Meski manfaatnya jelas, masih ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi:
Literasi digital masyarakat yang belum merata, terutama di pedesaan.
Infrastruktur internet yang belum optimal di seluruh wilayah.
Keamanan siber yang harus diperkuat seiring meningkatnya risiko serangan digital.
Kolaborasi lintas sektor antara bank, fintech, dan pemerintah yang perlu lebih solid.
Bambang menegaskan bahwa BI terus bekerja sama dengan OJK, perbankan, dan penyedia fintech untuk menjawab tantangan tersebut.
Visi Besar: Keuangan Digital untuk Semua
Dengan strategi yang disusun dalam BSPI 2025 dan dilanjutkan ke BSPI 2030, Bank Indonesia menargetkan terciptanya ekosistem keuangan digital yang terbuka, transparan, aman, dan inklusif.
“Intinya, setiap transaksi digital dari bank, fintech, maupun platform pembayaran asing akan berada dalam koridor yang bisa diawasi secara real time. Hal ini penting untuk menjaga kepentingan nasional,” tutup Bambang.
Kesimpulan
Penerapan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia merupakan langkah strategis BI dalam menjawab tantangan era digital.
Melalui QRIS, BI-FAST, dan rencana besar menuju BSPI 2030, transparansi keuangan bukan lagi sekadar jargon, tetapi menjadi pilar nyata dalam mendorong inklusi ekonomi dan pertumbuhan digital Indonesia.
Dengan target menjangkau 91,3 juta masyarakat unbanked dan 62,9 juta UMKM, BI optimistis sistem pembayaran digital dapat memperkuat kedaulatan ekonomi nasional sekaligus memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: