BGN Nonaktifkan Satu Dapur MBG di OKU

BGN Nonaktifkan Satu Dapur MBG di OKU

Pelajar SMP Negeri 9 OKU dirawat di Klinik Puskesmas Sukaraya karena diduga keracunan usai menyantap menu MBG pada Selasa (23/9).-Foto:Eko palpos-

BATURAJA, PALPOS.ID - Badan Gizi Nasional menonaktifkan sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukaraya, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan akibat kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) beberapa waktu lalu.

 

"Ya, benar ada satu dapur MBG di OKU yang dinonaktifkan sementara," kata Kepala Dinas Kesehatan OKU, Deddy Wijaya melalui Kabid Kesmas, Afua Amuri, Kamis (2/10).

 

Dia mengatakan, nonaktif sementara ini adalah bagian dari proses evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang karena keselamatan masyarakat, terutama anak-anak penerima MBG menjadi prioritas utama.

 

Makanan dari SPPG yang dinonaktifkan itu kini sedang diuji laboratorium oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palembang.

BACA JUGA:BPBD Data 103 Rumah Warga OKU Terdampak Banjir

BACA JUGA:Rutan Baturaja Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

 

Sampel sisa makanan yang diuji di laboratorium tersebut berupa ayam goreng, sayur, nasi, serta muntahan siswa yang diduga mengalami keracunan.

 

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kandungan dalam makanan tersebut," terasnya.

 

Sebelumnya, sebanyak 12 orang siswa SMP Negeri 9 Kabupaten OKU keracunan setelah menyantap menu makanan dalam Program MBG yang dibagikan pada Selasa (23/9).

 

Kepala SMPN 9 OKU, Yanti Yusipa didampingi Pengawas MBG Sekolah, Rianti mengatakan, dari 12 orang siswa yang keracunan itu, dua diantaranya sempat diinfus karena muntah-muntah usai menyantap menu MBG.

BACA JUGA:PLN ULP Baturaja Berhasil Memulihkan Kondisi Kelistrikan Pasca Badai

BACA JUGA:BPBD OKU Evakuasi Lima Batang Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang

 

Menurut Rianti, pada pukul 10.00 WIB sempat mendapat pesan singkat lewat WhatsApp dari pengelola MBG, yakni PT Tidar Catering yang isinya meminta pihak sekolah mengcancel pemberian MBG kepada siswa karena khawatir ada menu makanan, khususnya ayam goreng yang basi.

 

Hal itu disebabkan karena terjadi konsleting listrik di dapur umum PT Tidar Catering, sehingga dikhawatirkan menu makanan yang disajikan basi dan tidak higienis.

 

"Namun saya tidak sempat lagi memenuhi permintaan itu, karena begitu makanannya sampai langsung dibagikan kepada siswa," kata Rianti.

 

Usai menyantap makanan yang dibagikan, kata dia, belasan siswa mengeluh mengalami mual-mual, bahkan dua orang diantaranya sampai muntah berkali-kali.

BACA JUGA:Rutan Baturaja Gelar Razia Rutin, Perkuat Pengawasan Keamanan Blok Hunian

BACA JUGA:Hujan Es Guyur Sebagian Kota Baturaja, Warga Diminta Waspada

 

Sementara, di hari yang sama kasus serupa terjadi di SD Negeri 18 OKU di mana menu makanan yang disajikan kepada siswa yaitu ayam goreng mengeluarkan aroma busuk yang berbahaya bagi kesehatan para siswa.

 

"Saya mendapat laporan dari anak saya kalau sebagian ayam goreng MBG yang disajikan hari ini berbau busuk," kata Yanti, salah seorang wali murid SD Negeri 18 OKU menambahkan.

 

Beruntung, kata dia, para guru SD Negeri 18 teliti sehingga makanan yang disajikan ditarik kembali untuk dikembalikan ke pihak catering.

 

"Kami berharap pihak terkait mengambil langkah tegas kepada pihak pengelola dapur MBG agar peristiwa serupa tidak terulang lagi dikemudian hari," tegasnya. (len)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: