Tahu Campur : Cita Rasa Khas Jawa Timur yang Tak Lekang oleh Waktu

Tahu Campur, kuliner khas Jawa Timur yang penuh rasa dan sejarah.-Fhoto: Istimewa-
Selain kuahnya, keunikan tahu campur juga terletak pada perpaduan tekstur yang dihadirkan dalam satu mangkuk.
Tahu goreng yang lembut berpadu dengan mie kuning kenyal, taoge yang segar dan renyah, serta lento yang gurih dan empuk.
BACA JUGA:Sayur Nangka, Hidangan Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Gempuran Kuliner Modern
BACA JUGA:Gulai Usus Sapi : Kuliner Khas Nusantara yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar
Tak lupa daging sapi yang direbus hingga empuk dan mudah dikunyah menambah kekayaan rasa dalam hidangan ini.
Biasanya, penjual akan menyiramkan kuah panas ke atas semua bahan, kemudian menambahkan bawang goreng dan kerupuk sebagai pelengkap.
“Nikmatnya itu pas semuanya bercampur. Panas, gurih, ada rasa manis dari petis, segar dari sayur. Lengkap banget,” kata Fina, pelanggan setia Tahu Campur Pak Mulyadi.
Meski berasal dari Lamongan dan banyak dijajakan di Surabaya, tahu campur kini telah menyebar hingga ke luar Pulau Jawa.
Di Jakarta, misalnya, sejumlah rumah makan khas Lamongan menyediakan menu tahu campur sebagai andalan mereka.
“Saya pertama kali makan tahu campur waktu kuliah di Surabaya. Sejak saat itu langsung jatuh cinta. Sekarang tiap minggu pasti ke warung Lamongan di sini buat makan tahu campur,” ujar Indra, warga Depok, Jawa Barat.
Kepopuleran tahu campur juga tak lepas dari peran media sosial. Banyak food vlogger dan pecinta kuliner yang mengunggah pengalaman mereka menikmati tahu campur, membuat makanan ini makin dikenal luas.
Di tengah gempuran makanan asing dan cepat saji, tahu campur tetap menunjukkan eksistensinya. Para pelaku UMKM kuliner pun melihat tahu campur sebagai potensi bisnis yang menjanjikan.
“Saya buka gerobak tahu campur sejak dua tahun lalu. Awalnya iseng karena pandemi. Tapi ternyata banyak peminatnya, terutama yang rindu masakan kampung halaman,” ungkap Bu Wati, penjual tahu campur di kawasan Bekasi.
Tak hanya sebagai makanan sehari-hari, tahu campur kini juga mulai diangkat dalam festival-festival kuliner lokal sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia
. Pemerintah daerah Lamongan bahkan pernah menggelar Festival Tahu Campur untuk mempromosikan makanan ini ke wisatawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: