Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kabupaten Sumba Timur Jaya Ada Potensi Agrowisata

Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kabupaten Sumba Timur Jaya Ada Potensi Agrowisata

Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan Kabupaten Sumba Timur Jaya Ada Potensi Agrowisata.--Dokumen Palpos.id

Pemekaran diyakini menjadi solusi konkret atas berbagai hambatan tersebut.

Sejumlah tokoh masyarakat, adat, dan gereja di wilayah yang diusulkan menjadi bagian dari Sumba Timur Jaya, menyatakan bahwa aspirasi ini merupakan cerminan dari kebutuhan riil masyarakat.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wacana Pembentukan 4 Provinsi Baru Solusi Tantangan Pembangunan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Tengah: Wacana Pembentukan 8 Kabupaten Baru Menciptakan Pemerataan Ekonomi 

Dengan pembentukan daerah otonomi baru, harapannya adalah terciptanya pemerintahan yang lebih dekat, responsif, dan akuntabel terhadap kebutuhan rakyat.

Lewa: Calon Ibu Kota Strategis di Tengah Pulau Sumba

Lewa yang diusulkan menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Sumba Timur Jaya memiliki posisi geografis yang strategis.

Terletak di jalur penghubung antara Sumba Timur dan Sumba Tengah, Lewa dikenal sebagai kawasan subur dan menjadi pusat pendidikan serta kegiatan ekonomi masyarakat sekitar.

Selain itu, Lewa juga memiliki potensi agrowisata dan ekowisata yang menjanjikan.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Wacana Pembentukan Kabupaten Siasia Agar Responsif Terhadap Warga

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Wacana Pembentukan Kabupaten Tombotika Raya yang Kaya Hasil Hutan 

Bukit-bukit hijau yang menghampar, serta kearifan lokal masyarakat yang masih kuat menjadikan Lewa tak hanya layak sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai wajah pariwisata baru Sumba Timur Jaya.

Peta Wilayah dan Potensi Unggulan

Calon Kabupaten Sumba Timur Jaya akan meliputi sejumlah kecamatan, termasuk Lewa, Lewa Tidahu, Katiku Tana Selatan, Katala Hamu Lingu, dan Kecamatan Tabundung, serta kemungkinan daerah lainnya yang memiliki kedekatan kultural dan geografis.

Wilayah ini didominasi oleh lahan pertanian, peternakan, dan hutan yang masih alami.

Potensi pertanian, terutama jagung, padi ladang, dan hortikultura menjadi andalan ekonomi masyarakat.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Wacana Pembentukan Kota Luuk Sebagai Kota Pelabuhan dan Perdagangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpos.disway.id