Gulai Daun Singkong : Hidangan Sederhana yang Kaya Rasa dan Tradisi

PALPOS.ID - Dalam lautan kekayaan kuliner Indonesia, gulai daun singkong seringkali luput dari sorotan utama.

Padahal, hidangan sederhana ini menyimpan cita rasa yang dalam, kaya akan rempah-rempah, serta menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya makan masyarakat di berbagai daerah, khususnya Sumatera.

Gulai daun singkong merupakan sajian khas Minang yang terdiri dari daun singkong muda yang direbus, lalu dimasak dengan kuah santan dan campuran bumbu khas seperti lengkuas, kunyit, bawang, cabai, dan serai.

Meskipun terlihat sederhana, proses pengolahannya memerlukan ketelitian dan pemahaman terhadap komposisi bumbu yang tepat agar menghasilkan rasa yang seimbang.

BACA JUGA:Soto Betawi : Cita Rasa Legendaris Ibukota yang Tetap Bertahan di Tengah Modernisasi

BACA JUGA:Lingkung Gunung Adventure Camp: Destinasi Wisata Alam Seru di Kaki Gunung Gede Pangrango

Di rumah makan Padang, gulai daun singkong hampir selalu hadir menemani aneka lauk utama seperti rendang, ayam pop, dan ikan balado.

Meski sering dianggap sebagai pelengkap, banyak penggemar kuliner justru menjadikan gulai daun singkong sebagai favorit karena rasanya yang gurih dan menyegarkan.

Gulai sendiri merupakan istilah untuk masakan bersantan dengan bumbu rempah yang kuat.

Dalam kuliner Minangkabau, gulai memiliki peran penting sebagai penanda kekayaan rasa dan status sosial dalam sebuah acara.

BACA JUGA:Gayatri Camp : Tempat Camping Nyaman untuk Liburan di Alam Terbuka

BACA JUGA:Banyak yang Terjebak, Ini 7 Kesalahan Pemula Saat Camping yang Harus Dihindari

Gulai daun singkong mungkin bukan gulai utama seperti gulai tunjang (kikil), gulai kepala ikan, atau gulai ayam, namun keberadaannya mencerminkan nilai kesederhanaan dan penghormatan terhadap hasil bumi.

Menurut budayawan Minang, Dr. Zulhendri Hasan, gulai daun singkong dulunya merupakan makanan rakyat yang dibuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah.

Sumber: