Dorong perkebunan berkelanjutan, Bappenas dan ICRAF sosialisasikan IYB di Sumsel

Dorong perkebunan berkelanjutan, Bappenas dan ICRAF sosialisasikan IYB di Sumsel

Dorong perkebunan berkelanjutan, Bappenas dan ICRAF sosialisasikan IYB di Sumsel-Foto:dokumen palpos-

Sosialisasi IYB yang digelar di Aula Bappeda Sumsel, 22 Oktober, menjadi langkah awal untuk menguji penerapan sistem IYB di tingkat Kabupaten.

Kegiatan ini mengundang perwakilan pemerintah kabupaten OKI, Banyuasin, dan Muara Enim serta beberapa asosiasi pengusaha karet, kelapa, kopi, dan kelapa sawit di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Herman Deru dan Kadin Sumsel Sepakat Dorong Pemerataan Ekonomi Lewat Wirausaha Muda

BACA JUGA:Pemprov Sumsel dan Bank Indonesia Sinergi Dorong Investasi Berkualitas, Perkuat Fondasi Ekonomi Daerah

Penerapan IYB diharapkan dapat menjadi tolak ukur baru keberlanjutan daerah di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam mewujudkan ekonomi hijau yang tangguh dan berdaya saing di tingkat global.

Manfaat IYB

Peneliti kebijakan dan tata kelola bentang lahan dari ICRAF Indonesia, Tania Benita, menjelaskan bahwa keunggulan utama pendekatan yurisdiksi berkelanjutan seperti IYB ialah menempatkan pemerintah daerah sebagai aktor utama dalam pengelolaan hutan, lahan, dan sumber daya alam sesuai kewenangannya, sekaligus memastikan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

Pendekatan ini membawa manfaat bagi berbagai pihak yang terlibat dalam rantai pasok perkebunan.

Bagi petani kecil, IYB memungkinkan mereka terhubung langsung dengan pasar tanpa harus menjalani sertifikasi individu yang rumit dan mahal.

Kondisi di tingkat yurisdiksi juga membantu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi petani untuk memperoleh sertifikasi secara kolektif atau individu.

Dengan dukungan tata kelola yang baik dan pengakuan pasar terhadap praktik berkelanjutan, petani berpeluang mendapatkan harga jual yang lebih tinggi untuk komoditasnya di pasar yang peduli pada aspek lingkungan dan sosial.

Bagi pemerintah daerah, IYB menyediakan alat bantu untuk menyusun kebijakan berbasis bukti dan mengevaluasi kinerja secara transparan.

Sistem ini juga membuka peluang bagi daerah untuk mengakses berbagai skema insentif, pendanaan, dan investasi hijau yang kini menjadi perhatian global.

Sementara bagi pasar dan pelaku usaha, IYB dapat menambah kepastian investasi pada sektor perkebunan di suatu daerah yang telah menjalankan praktik berkelanjutan.

“Harapannya, IYB bisa lebih banyak diadopsi di daerah dan mengakomodasi berbagai jenis komoditas sehingga dapat memberikan gambaran keunggulan komparatif dalam tata kelola perkebunan berkelanjutan,” kata Tania.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: