BERAU, PALPOS.ID – Pemekaran wilayah Provinsi Kalimantan Timur, banyak permata alam dan sejarah di Kabupaten Berau.
Sebagaimana diketahui Kabupaten Berau yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur adalah sebuah tempat yang mempesona.
Kabupaten ini dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan serta memiliki sejarah yang kaya. Ibukota Kabupaten Berau adalah Tanjung Redeb, yang juga merupakan pusat pemerintahan dan aktivitas ekonomi di wilayah ini.
Dari sisi sejarah Kabupaten Berau memiliki akar yang dalam dan kaya. Kesultanan Berau, yang menjadi cikal bakal Kabupaten Berau, didirikan pada abad ke-14 di Provinsi Kalimantan Timur.
BACA JUGA:Pemekaran Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur Usul Bentuk Kabupaten Berau Pesisir
BACA JUGA:Kelezatan Sejati Palembang : Menikmati Keindahan Lakso dan Ragit yang Legit
Pada awalnya, kesultanan ini menganut Agama Hindu-Budha. Namun, pada abad ke-17, Kesultanan Berau beralih menjadi penganut Agama Islam.
Pada tahun 1810, Sultan Alimuddin memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan Kesultanan Berau ke Kampung Gayam, yang kini dikenal sebagai Kampung Bugis.
Perpindahan ini merupakan titik awal berdirinya Kota Tanjung Redeb, yang menjadi ibukota Kabupaten Berau hingga saat ini.
Kemudian, Kabupaten Berau juga memiliki beragam situs sejarah yang dapat menjadi destinasi wisata menarik. Di antaranya, Museum Batiwakkal dan Keraton Sambaliung.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Calon Provinsi Sambas Raya Bangkitkan Sejarah Kejayaan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Ini Hambatan dan Tantangan Calon Provinsi Berau Raya
Kedua tempat ini menyimpan banyak artefak bersejarah, seperti meriam, singgasana raja, pakaian adat, dan berbagai koleksi berharga lainnya yang terkait dengan Kesultanan Berau. Mengunjungi situs-situs ini adalah cara yang baik untuk merasakan sejarah yang hidup di Kabupaten Berau.
Selanjutnya, suku yang mendiami Kabupaten Berau adalah Suku Berau atau Suku Melayu Berau, yang banyak ditemui di pesisir Kabupaten Berau. Suku ini memiliki budaya dan tradisi unik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Kehidupan suku ini seringkali terkait dengan aktivitas nelayan dan budidaya perikanan, mengingat wilayah ini memiliki pantai yang panjang dan laut yang kaya akan sumber daya.