Muara Teweh Jejak Sejarah yang Menyala: Calon Ibukota Provinsi Barito Raya di Kalimantan Selatan

Sabtu 13-01-2024,21:24 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

KALIMANTAN SELATAN, PALPOS.ID - Muara Teweh Jejak Sejarah yang Menyala: Calon Ibukota Provinsi Barito Raya di Kalimantan Selatan.

Muara Teweh sebuah kota yang muncul di tengah sorotan terkait wacana pemekaran Provinsi Barito Raya, yang melibatkan dua provinsi besar di Pulau Kalimantan, yaitu Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. 

Kota ini dipertimbangkan sebagai ibukota calon Provinsi Barito Raya, menambah kompleksitas diskusi terkait perubahan geografis dan administratif. 

Dalam artikel ini, kita akan merunut sejarah panjang dan menarik serta merinci asal usul nama Muara Teweh.

BACA JUGA:Barito Raya di Kalimantan Selatan: Potensi Luar Biasa dan Pesona Alam Tersembunyi Menuju Masa Depan Cerah

BACA JUGA:Wacana Pembentukan Provinsi Barito Raya: Menggali Potensi dan Harapan Baru Masyarakat Kalimantan Selatan

1. Muara Teweh: Ibukota Kabupaten Barito Utara

Muara Teweh saat ini menjadi ibu kota Kabupaten Barito Utara di Provinsi Kalimantan Tengah. 

Sebagai ibu kota, Muara Teweh menjadi pusat perhatian karena kemungkinan menjadi pusat administrasi calon Provinsi Barito Raya. 

Namun, sebelum kita menggali lebih dalam mengenai peran kota ini dalam wacana pemekaran, mari kita tinjau asal usulnya.

2. Jejak Sejarah dari Samarinda ke Muara Teweh

Asal usul Muara Teweh tidak dimulai di Banjarmasin, tetapi berasal dari Samarinda. 

BACA JUGA:Perjuangan Pembentukan Provinsi Barito Raya di Kalimantan Selatan: Antara Opsi dan Tantangan

BACA JUGA:Bukit Matang Kaladan Kalimantan Selatan: Menjelajahi Surga Tersembunyi di Kabupaten Banjar

Pada tahun 1861, konflik antara Pemerintah Hindia Belanda dan Orang Bandjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari membawa Muara Teweh ke dalam sorotan sejarah. 

Kategori :