Langkah ini tidak hanya memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan standar internasional, tetapi juga membangun kapabilitas lokal yang akan bermanfaat dalam jangka panjang.
Integrasi Senjata Canggih dan Kendaraan Bawah Air Tak Berawak
Pada Seminar & Showcase Internasional Kapal Selam Masa Depan yang berlangsung di Jakarta pada pertengahan Mei,
BACA JUGA:KSAL Ungkap Rencana Pembelian Kapal Selam Interim Sebelum Kedatangan Scorpene
BACA JUGA:Tank Challenger 3 Baru Angkatan Darat Inggris jalani Uji Coba Tembakan Langsung Pertama
Naval Group dan MBDA mempresentasikan teknologi mutakhir yang akan menjadi bagian integral dari Scorpène Evolved.
Salah satu inovasi menarik adalah kemampuan untuk mengintegrasikan kendaraan bawah air tak berawak (UUV) yang dapat menjalankan berbagai misi seperti intelijen, pengawasan, pengintaian (ISR), dan dukungan pasukan khusus.
Selain itu, MBDA memperkenalkan SM39 B2 Mod 2, varian keluarga rudal Exocet yang dapat diluncurkan dari kapal selam.
BACA JUGA:Bocoran Rendering KC-Z: Pesawat Tanker Siluman Masa Depan dari Lockheed Martin Terungkap
BACA JUGA:KSAL Optimistis TKDN Kapal Selam Scorpene Evolved Lebih dari 50 Persen
Rudal ini menawarkan kemampuan serangan jarak jauh yang sangat penting bagi armada kapal selam Indonesia, memperkuat daya serang dan kemampuan pertahanan maritim negara ini.
Dalam seminar tersebut, Kepala Staf TNI AL,
Laksamana Muhammad Ali, menegaskan pentingnya memiliki armada kapal selam yang mampu melindungi kepentingan maritim Indonesia yang luas.
BACA JUGA:Babcock Tandai Milestone Penting: Mesin Utama Terpasang di HMS Active!
BACA JUGA:Kerjasama Strategis di DSA 2024 Antara Korea Selatan dan Malaysia
Laksamana Ali, yang memiliki latar belakang korps kapal selam, menyatakan bahwa TNI AL membutuhkan setidaknya 12 kapal selam 'ukuran penuh' untuk menjaga wilayah perairan Indonesia.