Dukungan Infrastruktur dan Teknologi
Untuk mendukung implementasi kebijakan ini, pemerintah berencana meningkatkan akses petani terhadap infrastruktur dan teknologi pascapanen.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan bantuan alat pengering gabah (dryer) kepada kelompok tani dan penggilingan padi.
"Kami ingin memastikan bahwa petani memiliki fasilitas yang memadai untuk mengolah hasil panennya sesuai standar. Bantuan ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kerugian pascapanen," ujar Elis.
Dampak terhadap Harga Beras di Pasaran
Kenaikan HPP gabah ini diperkirakan akan berdampak pada harga beras di tingkat konsumen.
Menurut pengamat pangan, harga beras mungkin akan mengalami penyesuaian, tetapi dalam batas yang wajar.
"Selama mekanisme distribusi berjalan lancar dan pasokan beras mencukupi, dampaknya terhadap harga konsumen tidak akan terlalu signifikan. Yang terpenting adalah memastikan bahwa semua pihak mematuhi aturan main dalam kebijakan ini," kata Dedi Santoso, seorang pakar pertanian dari Universitas Sriwijaya.
Harapan Pemerintah
Pemerintah berharap kenaikan HPP gabah ini dapat memberikan manfaat yang merata bagi semua pihak, mulai dari petani, pengusaha penggilingan, hingga konsumen.
"Ini adalah langkah besar untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kami mengajak seluruh masyarakat, terutama yang bergerak di sektor pertanian, untuk mendukung kebijakan ini dengan sebaik-baiknya," pungkas Elis.
Dengan pemberlakuan kebijakan ini, diharapkan petani di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung dapat meningkatkan produksi gabah yang berkualitas, sehingga kontribusi wilayah ini terhadap pasokan pangan nasional semakin optimal.
Di sisi lain, pemerintah terus berkomitmen untuk mengawal implementasi kebijakan ini agar berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif yang nyata.*