Tumis Cumi Bumbu Gulai, Inovasi Kuliner Nusantara yang Memanjakan Lidah Pecinta Makanan Laut

PALPOS.ID - Dunia kuliner Indonesia kembali diramaikan dengan hadirnya sajian unik yang memadukan kekayaan rempah Nusantara dengan cita rasa laut yang khas: Tumis Cumi Bumbu Gulai.

Hidangan ini menjadi perbincangan di berbagai kalangan pecinta kuliner karena menghadirkan sensasi rasa gurih, pedas, dan creamy khas gulai, berpadu sempurna dengan tekstur kenyal dan lembut dari cumi segar.

Di tengah maraknya tren kuliner modern yang mengusung konsep fusion, kehadiran Tumis Cumi Bumbu Gulai menjadi bukti bahwa kuliner tradisional masih mampu bersaing dengan inovasi rasa baru.

Sajian ini tidak hanya menarik dari segi rasa, tetapi juga dari aspek aroma dan tampilan yang menggugah selera.

BACA JUGA:Sop Tofu Seafood, Perpaduan Gurih dan Lembut yang Kian Digemari Pecinta Kuliner Nusantara

BACA JUGA:Cumi Bakar Bumbu Rujak, Perpaduan Gurih dan Pedas yang Menggugah Selera

Tumis Cumi Bumbu Gulai lahir dari kreativitas para juru masak yang ingin memadukan dua elemen kuat dalam kuliner Indonesia — hasil laut dan rempah-rempah.

Gulai sendiri dikenal sebagai hidangan khas Sumatra yang kaya akan santan dan bumbu seperti kunyit, lengkuas, jahe, cabai, dan serai.

Biasanya, gulai menggunakan daging sapi, ayam, atau ikan. Namun, penggunaan cumi sebagai bahan utama memberikan karakter baru yang segar dan unik.

Chef Rani Lestari, seorang koki muda asal Padang yang kini mengelola restoran seafood di Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa ide menciptakan menu ini datang dari eksperimennya di dapur selama masa pandemi.

BACA JUGA:Cumi Bakar Jimbaran, Cita Rasa Laut Bali yang Menembus Pasar Nasional

BACA JUGA:Cumi Sambal Hijau, Inovasi Rasa Pedas Gurih yang Kian Diminati Pecinta Kuliner Nusantara

“Saya ingin menghadirkan cita rasa Minang yang berbeda. Biasanya gulai identik dengan daging berat.

Ketika saya coba pakai cumi, hasilnya luar biasa — bumbunya meresap, dan teksturnya tetap lembut,” ujar Chef Rani saat ditemui di restorannya, Kamis (31/10).

Sumber: