Kurangnya Produksi Pakan Ayam di Palembang Pengaruhi Harga Telur
Caption : Kadin Perdagangan, Raimon Lauri saat mengahdiri rapat.Foto: Istimewa --
PALEMBANG,PALPOS.ID- Melihat masih minimnya produksi pakan ternak di Kota Palembang, membuat hal tersebut berpengaruh ke harga telur ayam. Pasalnya, pakan ayam sekarang harganya sedang tinggi.
“Naiknya harga telur ayam ini karena harga pakan ayam yang sedang tinggi sekarang, di Palembang ini tidak banyak produksi pakan ayam. Jadi pakan itu kita impor dari Lampung, kita sangat mengandalkan mereka. Kalau pakan sedang murah, maka otomatis harga telur ayam juga pasti menurun," ujar Raimon Lauri, Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang, Selasa (9/8).
Harga telur di pasaran saat ini sedang tinggi, seperti di Pasar Perumnas Sako dan Pasar Palimo untuk harga telur ayam mencapai Rp26.000 per kilogram.
"Memang benar ada sedikit kenaikan yakni Rp26 ribu, namun tidak signifikan masih terbilang normal, dari pantauan kami tetap stabil. Memang harga telur ayam ras terbilang stabil pada angka Rp26 ribu per kilogram,” katanya.
Kendati demikian, harga telur sekarang tidak semelonjak pada saat Hari Raya Idul Adha lalu. “Tapi sebenarnya Juli lalu harga telur turun menjadi Rp25 ribu per kilogram. Memang harganya naik turun, tapi pada harga jual yang stabil, tidak melonjak seperti lebaran yang mencapai Rp32 ribu per kilogram,” ucapnya.
Raimon menjelaskan, jika pasokan telur ayam di Kota Palembang masih mencukupi meskipun harganya tidak dapat diprediksi. “Mengenai naik turunnya harga ayam tidak dapat diprediksi. Bisa saja mingguan, bahkan harian,” jelasnya.
Dirinya menuturkan, bahwa harga ayam di lima pasar tradisional di Kota Palembang terpantau stabil pada minggu kemarin dan minggu ini. “Minggu lalu kita sudah pantau ke pasar
-pasar tradisional, yaitu Pasar Palimo, Pasar Lemabang, Pasar Soak Batok, Pasar Gede, dan Pasar Cinde,” tukasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: