Hina dan Tampar Pedagang, Keamanan Pasar Inpres Dikeroyok Kakek dan Cucu
Korban Ahmad Yani alias Ete mendapat perawatan di RS Sobirin, Selasa 01 November 2022.-Palpos.id-Humas Polres Lubuklinggau
LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Ahmad Yani alias Ete (60), Ketua Keamanan Pam Swakarsa Pasar Inpres Kota Lubuklinggau, dikeroyok dua pedagang.
Belakangan diketahui pedagang dimaksud adalah Ali Udin alias Mang Din (61), warga Jalan Garuda Hitam, Kelurahan Pasar Pemiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau.
Sedangkan satu tersangka lagi merupakan cucu Mang Din berinisial D yang saat ini dalam pengejaran polisi alias buron.
Aksi pengeroyokan tersebut terjadi di pinggir Jalan Pasar Inpres atau Jalan Sudirman, Kelurahan Linggau Ilir, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau, Selasa 01 November 2022, sekitar pukul 14.10 WIB.
BACA JUGA:Mahasiswa di Bengkulu Tewas Dikeroyok Pasal Chattingan
Aksi pengeroyokan itu dilatari rasa sakit hati tersangka Mang Din yang telah dihina, dan dianiaya atau ditampar korban Ete.
Saat itu tersangka Mang Din sedang nongkrong di lapak jualan ayam kampung milik saksi Kupik di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau.
Lalu datang korban Ete memanggil tersangka Mang Din dengan sebutan 'Cacing Tarik'.
Tersinggung, tersangka Mang Din melototi korban Ete seraya mempertanyakan salahnya kepada Ete yang memanggilnya dengan sebutan tak sopan itu.
BACA JUGA:Usai Minum Tuak, Nongkrong Depan Mal, Dua Pemuda Tewas Dikeroyok
"Apo salah aku, dari dulu cak inilah badan aku,” ujar tersangka Mang Din dengan nada kesal.
Menerima jawaban tak senang dari tersangka, korban bukannya meminta maaf, malah menampar pipi tersangka Mang Din, seraya menantang tersangka Din. "Melawan kau" tantang korban.
Merasa dilecehkan dan dihina korban, tersangka Mang Din kemudian menjawab tantangan korban. "Tunggulah kalau kau lanang nian," jawab tersangka Mang Din seraya pergi.
Ternyata tersangka Din pulang ke rumah sepupunya Rozi (saksi) di Toko pakaian bekas (BJ), Jalan Garuda, Kelurahan Pasar Permiri.
BACA JUGA:Ajudan Wakapolres Digerebek di Kamar Wisma, Ini Kata Kapolres Lubuklinggau
Disana tersangka Din bertemu dengan tersangka D yang tidak lain cucunya. Dan menceritakan apa yang telah dialaminya di Pasar Inpres.
Lalu tersangka Din mengambil parang miliknya dan kembali ke Pasar Inpres menemui korban Ete.
Rupanya tersangka D tidak sampai hati membuatkan kakeknya sendirian menghadapi korban Ete.
Tersangka D kemudian menyusul tersangka Din. Tiba di pasar tepatnya depan Ruko Manisan Milik Akok, korban Ete sudah melihat tersangka Din yang hendak menghampiri dirinya.
BACA JUGA:Ini Pengakuan Tersangka Bobol Rumah Anggota DPRD Mura Setelah Diringkus Polres Lubuklinggau
Melihat tersangka membawa parang, korban Ete bukannya menghindar, sebaliknya mendekati tersangka Din. Sebaliknya tersangka Din juga terus mendekati korban.
Saat keduanya (Din dan Ete) sedang berhadap-hadapan, tersangka D datang dan menusuk punggung korban dengan pisau yang dibawanya.
Menerima serangan tersebut korban Ete tersungkur ke aspal. Lalu didekati tersangka Din dan mengibas-ngibaskan parangnya ke arah korban. Namun korban Ete tetap melakukan perlawanan.
Diduga takut, warga yang melihat kejadian itu tak berani mendekat atau menghentikan perkelahian yang tidak seimbang tersebut.
BACA JUGA:Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Internasional, Tiga Tersangka Diringkus Polres Lubuklinggau
Barulah setelah kedua tersangka kabur meninggalkan lokasi, beberapa pedagang mendekat dan membantu korban Ete dan membawanya ke Rumah Sakit (RS) Sobirin.
Sementara warga lainnya melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian. Menerima laporan itu polisi langsung mendatangi lokasi kejadian.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi, melalui Kasat Reskrim, AKP Robi Sugara membenarkan kejadian itu.
"Ya, kita sudah turun ke lokasi dan meminta keterangan saksi-saksi yang ada disekitar lokasi dan identitas tersangka juga sudah diketahui," kata Robi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: