4 Bentuk Tanjak Palembang yang Perlu Kamu Tahu, Ternyata Dulu Pernah Dilarang Belanda
Tanjak penutup kepala khas Palembang ternyata ada beberapa jenis.--
Tanjak Rantau Ayaw terbuat dari kain tenun Palembang, yang saat ini banyak dipakai oleh masyarakat Palembang.
BACA JUGA:Ini 7 Tips Buat Avatar AI di Instagram, Wajib Kamu Coba
Tanjak Kepodang memiliki bentuk seperti kepala burung Kepodang. Pada bagian kepalanya terdapat lis berbentuk segita yang mengarah ke atas. Tanjak Belah Mumbang terinspirasi dari putik yang terbelah untuk bakal buah.
Tanjak Meler terinspirasi dari bentuk yang menjuntai dan ada juga yang bengkok. Tanjak Rantau Ayaw merupakan tanjak yang sering dipakai oleh kaum pria Palembang saat ini. Bantuknya segi tiga dan memiliki jendolan dibagian belakang.
BACA JUGA:9 Penyebab Bansos BPNT dan PKH Tak Cair, Berikut Penjelasannya...
Tanjak yang saat ini sering dipakai oleh masyaerakat Palembang memiliki ciri sebagai berikut:
• Pada bagian kening memiliki 3 susun lipatan
• Pada lipatan segitiga terdapat lipatan sedikit kedepan sebelah kiri.
• Tinggi kain tanjak tidak lebih dari setempap (5 jari)
BACA JUGA:Guru Honorer Dapat Bansos Rp600 Ribu, Buruan Cek Nama Kamu...
• Kain yang dipakai bermotif kerak mutung, gribik dan jufri.
Tanjak sendiri berasal dari kata nanjak, yang berarti naik. Orang yang memakai tanjak didoakan kehidupannya agar lebih baik, dari segi marwah, derajat, hingga ekonominya.
Pria yang mengenakan tanjak akan terlihat lebih gagah dan berwibawa. Hal itu dikarenakan marwah atau derajatnya diangkat setelah memakai tanjak.
BACA JUGA:1 Juta Pekerja Belum Ambil Bansos BSU Padahal Batas Waktu Pencairan Hampir Habis, Sayang Ya!
Pada zaman Kerajaan Sriwijaya, pria yang mengenakan tanjak hanya dari golongan orang yang memiliki jabatan dan karier yang baik, sehingga tidak semua orang bisa mengenakan tanjak. Tanjak sendiri bisanya dibuat dari kain songket atau batik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: