Kaitan Musik dan Narkoba, Ini Penjelasan dari Para Peneliti...
Ilusstrasi musik remix--istimewa
Keseimbangan antara dua senyawa utama dalam ganja yaitu tetrahydrocannabinol dan cannabidiols, memengaruhi hasrat pada musik dan kesenangannya.
BACA JUGA:Cabuli Bocah, Pria Asal Lahat Ditangkap,Ini Kronlogis...
Pengguna ganja mengungkapkan mengalami rasa senang yang lebih besar dari musik saat mereka menggunakan ganja yang mengandung cannabidiol (semacam minyak ganja) ketimbang saat tanpanya.
Sebuah studi klinis juga mengungkap pemberian LSD kepada sukarelawan meningkatkan emosi yang ditimbulkan oleh musik.
Para sukarelawan cenderung melaporkan perasaan takjub, transendensi, dan kelembutan.
Studi pencitraan otak juga menunjukkan mengonsumsi LSD sambil mendengarkan musik, mempengaruhi bagian otak yang mengarah pada peningkatan citra visual kompleks yang diilhami oleh musik.
BACA JUGA:4.3 Kg Sabu Gagal Beredar di OKI, Ribuan Jiwa Anak Bangsa Terselamatkan
Genre musik dan pilihan narkoba
Lebih lanjut, studi yang dilakukan Ian bersama ketiga rekannya, yaitu Harry Sumnal dari John Moores University dan Suzy Gage yang merupakan dosen Liverpool University, juga mengungkapkan hubungan musik dan obat-obatan.
"Representasi narkoba dapat berfungsi untuk menormalisasi penggunaan bagi beberapa pendengar, tetapi narkoba dan musik adalah cara ampuh untuk memperkuat ikatan sosial.
Keduanya memberikan identitas dan rasa terhubung antara orang-orang," kata tim peneliti.
BACA JUGA:Polsek Pedamaran Kejar Ican Hingga ke Palembang
Berdasarkan studi yang dimuat di situs Addiction.com, ganja jadi narkoba pilihan bagi musisi di hampir semua genre, mulai dari EDM, hip-hop, pop, hingga rock.
Dua pengecualian adalah genre folk, yang menyukai kokain, dan jazz, yang sangat cocok dengan acid (LSD).
Beberapa musisi jazz bahkan mencap suara mereka sebagai "acid jazz", mengacu pada subgenre yang dikenal memasukkan unsur soul, funk, dan disko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: