Pengunaan Dana Desa Dinilai Tidak Transparan, BPD Rantau Bayur Laporkan Kadesnya
BPD Rantau Bayur saat melaporkan Kadesnya ke Inspektorat Banyuasin -Foto : Son-PALPOS.ID
BANYUASIN, PALPOS.ID- Diduga banyak penyimpangan dalam laporan realisasi pengunaan Dana Desa Tahun 2022, dua Anggota BPD Rantau Bayur Kecamatan Rantau Bayur. Laporkan oknum Kades Rantau Bayur ke Inspektorat Banyuasin, Senin (27/2/23).
Dalam laporan tertulisnya yang diterima langsung staf Inspektorat itu, kedua anggota BPD tesebut meminta pihak Inspektorat Banyuasin, untuk melakukan audit dan pemeriksaan lapangan, terkait realisasi pembangunan yang dinilai tidak sesuai dengan laporan keuangan yang dilaporkan dari Pemdes Rantau Bayur.
Hak itu seperti diungkapkan langsung Musa Sekretaris BPD Rantau Bayur mengatakan, Untuk laporan yang pihaknya sampaikan ke pihak Inspektorat Banyuasin yakni terkait laporan pendanaan BUMDes senilai 88 juta yang diketahuinya itu tidak direalisasikan.
Kemudian peralihan pembangunan jembatan Sungai Buluran Lama, dengan panjang jembatan 10 meter menelan anggaran sebesar 65 juta rupiah. Terus pembangunan posko covid yang mengunakan bahan bangunan lama dengan menelan anggaran yang fantastis, kemudian realisasi pengunaan Dana Desa sebesar 8 persen itu tidak jelas berapa yang digunakan dan untuk apa saja, tanyanya.
"Terus laporan pembersihan sungai ke areal persawahan masyarakat yang menelan anggaran sebesar 15 juta rupiah, berdasarakan pengakuan para pekerja yang melakukan pembersihan itu hanya dua botol racun rumput," ungkapnya.
Jadi tujuan pihaknya melaporkan hal itu ke pihak dinas terkait, kiranya untuk segera melakukan kroscek lapangan dan audit laporan pengunaan Dana Desa Rantau Bayur, agar masyarakat tahu dan tercipta desa yang aman, adil dan sejahtera, ujarnya.
Sementara itu Khairullasi selaku anggota BPD Rantau Bayur mengungkapkan, Sudah sebanyak tiga kali pihaknya menyurati Kepada Desa Rantau Bayur untuk meminta laporan realisasi pengunaan Dana Desa Tahun 2022, namun sampai saat ini tidak ada respon dari Pemdes Rantau Bayur.
Karena yang masyarakat inginkan agar penggunaan dana desa itu, dapat dinikmati masyarakat dan dibangunkan dengan secara maksimal, oleh karena itu kiranya juga kepada pihak Dinas PMD Banyuasin juga agar dapat menegur oknum kades tersebut, karena keberadaan jarang di desa dan juga sekertaris desa itu sudah menjadi saudara iparnya, paparnya.
"Jadi selama ini kades ini sering meninggalkan Desa dan Banyak di Kelurahan Sukajadi, jadi sudah sering masyarakat mengeluh karena kades jarang di Desa, sementara sekretaris Desa juga sama dan bahkan parahnya lagi sekarang sekdes ini sudah menjadi iparnya. Oleh karena itu alangkah baiknya ada perubahan, karena di khawatirkan bila Pemdes itu dipimpin keluarga kades semua, nantinya ditakutkan banyak unsur-unsur yang lain," pintanya.
Terpisah Kepala Desa Rantau Bayur Heru Julain Franata, saat dikonfirmasi dihubungi melalui pesan WhatsApp tidak membalas pesan sementara dihubungi melalui telepon tidak diangkat dan sampai berita ini ditirukan yang bersangkutan belum memberikan penjelasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpos.id