Waspada Penyakit Asam Lambung (GERD): Kenali Gejala, Pencegahan, dan Buah yang Harus Dihindari

Waspada Penyakit Asam Lambung (GERD): Kenali Gejala, Pencegahan, dan Buah yang Harus Dihindari

Salah satu buah buahan pemicu asam lambung yang wajib dihindari penderita GERD-Foto:dokumen palpos-

PALPOS.ID – Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) menjadi salah satu gangguan kesehatan pencernaan yang paling sering dialami masyarakat modern saat ini.

Gaya hidup tidak sehat, pola makan tidak teratur, serta konsumsi makanan dan minuman pemicu membuat kasus GERD semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Sayangnya, masih banyak orang yang menyepelekan kondisi ini, padahal bila terus dibiarkan, asam lambung dapat merusak lapisan esofagus dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai bahaya asam lambung, gaya hidup sehat yang bisa diterapkan untuk mengelola gejalanya, serta buah-buahan tertentu yang wajib dihindari penderita GERD agar kondisi lambung tetap terkendali.

BACA JUGA:Hipertensi Sebabkan Serangan Jantung, Cegah dengan Menghindari 8 Kebiasaan Ini!

BACA JUGA:Manfaat Bayam Saat Dikonsumsi, Jaga Kesehatan Kulit Kepala dan Dukung Pertumbuhan Rambut!

Apa Itu GERD dan Mengapa Perlu Diwaspadai?

GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus.

Normalnya, di antara kerongkongan dan lambung terdapat katup bernama lower esophageal sphincter (LES).

Katup ini seharusnya terbuka hanya saat makanan masuk, lalu menutup kembali agar asam lambung tidak naik.

BACA JUGA:Daun Pandan Wangi, Rahasia Alami untuk Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:Jabung Si Gulma Liar Untuk Atasi Sakit Kepala

Namun, pada penderita GERD, katup tersebut menjadi lemah atau tidak berfungsi dengan baik sehingga asam lambung naik ke atas dan menimbulkan gejala tidak nyaman.

Gejala yang paling umum adalah sensasi terbakar di dada atau dikenal dengan istilah heartburn, rasa asam di mulut, perut kembung, mual, hingga sulit menelan.

Bila dibiarkan dalam jangka panjang, GERD bisa menyebabkan peradangan kronis pada esofagus, luka, bahkan meningkatkan risiko kanker kerongkongan.

Penyebab Utama GERD

BACA JUGA:Mengkonsumsi Makanan-makanan Ini Dapat Meningkatkan Massa Otot!

BACA JUGA:Biji Wijen : Kecil Tapi Kaya Manfaat untuk Kesehatan

Beberapa faktor yang membuat seseorang rentan terkena asam lambung antara lain:

1. Pola makan tidak teratur, sering menunda makan, makan terlalu cepat, atau makan dalam porsi besar.

2. Jenis makanan pemicu, makanan pedas, berlemak, asam, hingga minuman berkafein atau bersoda.

3. Berat badan berlebih (obesitas), tekanan pada perut dapat mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.

4. Kebiasaan berbaring setelah makan menyebabkan lambung bekerja lebih keras dan memicu refluks.

5. Kebiasaan merokok dan konsumsi alcohol, memperburuk fungsi katup LES.

6. Stres berlebihan dapat memengaruhi produksi asam lambung dan memperburuk gejala.

Gaya Hidup Sehat untuk Mengelola Asam Lambung

Mengendalikan GERD tidak hanya dengan obat-obatan medis, tetapi juga sangat bergantung pada pola hidup sehat sehari-hari. Berikut beberapa langkah penting:

• Menjaga pola makan teratur

Jangan pernah melewatkan waktu makan. Lebih baik makan dalam porsi kecil namun sering (4–5 kali sehari) dibandingkan makan langsung dalam porsi besar.

• Menghindari makanan pemicu

Setiap penderita bisa memiliki pemicu berbeda, namun secara umum makanan pedas, berminyak, asam, dan minuman berkafein perlu dihindari.

• Menjaga berat badan ideal

Berat badan berlebih terbukti meningkatkan risiko refluks asam. Menurunkan berat badan dapat membantu meringankan gejala.

• Aktivitas fisik teratur

Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau bersepeda santai dapat membantu memperbaiki metabolisme dan menurunkan risiko GERD.

• Tidak berbaring setelah makan

Minimal tunggu 2–3 jam sebelum berbaring setelah makan. Bila perlu tidur, posisikan kepala lebih tinggi dengan bantal.

• Perbanyak makanan tinggi serat

Serat membantu melancarkan pencernaan sehingga mengurangi risiko naiknya asam lambung.

• Mengurangi stres

Latihan pernapasan, meditasi, atau aktivitas hobi dapat membantu menurunkan stres yang sering kali memperburuk GERD.

Buah-Buahan Pemicu Asam Lambung yang Wajib Dihindari

Meskipun buah dikenal sehat karena kaya vitamin dan serat, beberapa jenis buah ternyata bisa memicu naiknya asam lambung. Penderita GERD perlu lebih selektif dalam memilih buah. Berikut daftarnya:

1. Jeruk, tinggi kandungan asam sitrat sehingga bisa memicu heartburn.

2. Lemon atau Jeruk Nipis, sama seperti jeruk, rasanya yang asam membuat produksi asam lambung meningkat.

3. Nanas, mengandung asam bromelain yang bisa memperparah refluks.

4. Tomat, meski sering dianggap sayur, tomat memiliki kandungan asam tinggi.

5. Kiwi, buah ini kaya vitamin C namun juga sangat asam.

6. Anggur Merah, rasanya asam dan dapat mengiritasi lambung.

7. Plum, mengandung asam oksalat yang bisa memicu kambuhnya GERD.

Buah Aman untuk Penderita Asam Lambung

Sebagai gantinya, penderita GERD dapat memilih buah yang aman dan ramah bagi lambung, seperti:

1. Pisang, teksturnya lembut dan dapat menetralkan asam lambung.

2. Pepaya, mengandung enzim papain yang membantu pencernaan.

3. Apel manis, pilih apel yang manis, bukan yang asam.

4. Melon, rendah asam dan menenangkan lambung.

5. Semangka, tinggi air sehingga baik untuk menetralisir asam.

Pentingnya Edukasi dan Kesadaran

Kesadaran masyarakat mengenai bahaya GERD perlu terus ditingkatkan.

Edukasi sejak dini sangat penting agar masyarakat tahu bagaimana cara mencegah dan mengelola penyakit ini.

Mengingat aktivitas masyarakat modern yang serba cepat, menjaga pola makan dan gaya hidup sehat sering kali terabaikan.

Padahal, upaya sederhana seperti mengurangi makanan pedas, rutin berolahraga, dan memilih buah yang tepat dapat memberikan dampak besar terhadap kesehatan lambung.

Penanganan Medis

Bila gejala GERD sudah parah atau sering kambuh, penderita sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Penanganan medis dapat meliputi:

Obat penetral asam (antasida) untuk meredakan gejala cepat.

Obat penghambat produksi asam seperti PPI (Proton Pump Inhibitor).

Tindakan operasi bila kerusakan esofagus sudah parah.

Penyakit asam lambung atau GERD bukanlah kondisi yang boleh disepelekan.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat, menghindari makanan serta buah-buahan pemicu, menjaga pola makan teratur, hingga rutin berolahraga, penderita dapat hidup lebih nyaman tanpa sering terganggu gejala asam lambung.

Masyarakat perlu memahami bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.

Pilihan kecil sehari-hari, seperti tidak langsung berbaring setelah makan atau mengganti buah asam dengan pisang atau pepaya, bisa menjadi kunci menjaga kesehatan lambung dalam jangka panjang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: