Massa OKP Bersatu Peduli Rakyat Geruduk Pemkab Lahat, Bupati Cik Ujang Terima Raport Merah...
Massa aliansi OKP Bersatu Peduli Rakyat Berikan Raport Merah kepada Bupati Cik Ujang karena Dinilai Gagal Membangun Kabupaten Lahat, Selasa 16 Mei 2023.-Palpos.id-
LAHAT, PALPOS.ID – Ratusan pemuda mengatasnamakan aliansi organisasi kepemudaan atau OKP Bersatu Peduli Rakyat geruduk Pemkab Lahat, Selasa 16 Mei 2023.
Bahkan, massa yang dikawal ketat anggota Polres Lahat, TNI dan Sat Pol PP itu menyampaikan aspirasi di depan Kantor DPRD Lahat Jalan Protokol H Burlian untuk menyampaikan orasi.
Selain itu, Bupati Cik Ujang terima raport merah. Dimana aliansi OKP Bersatu Peduli Rakyat ini terdiri dari Sapma, GMNI, Pemuda Muhammadiyah, dan HMI Cabang Lahat.
Aksi demonstrasi itu dimulai pukul 09.45 WIB, dan massa menyampaikan aspirasi terkait berbagai masalah di Kabupaten Lahat. Terutama 5 tahun kepemimpinan Cik Ujang-Haryanto atau Cahaya.
BACA JUGA:Bentuk 2 Kabupaten Daerah Otonomi Baru Pemekaran Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan...
BACA JUGA:HUT Infanteri, Pangdam II Sriwijaya Gelar Berbagai Kegiatan di Kabupaten Lahat
Massa aksi memberikan raport merah kepada Bupati Lahat Cik Ujang saat gelar orasi di halaman Kantor Bupati Lahat.
Akan tetapi, karena rapatnya barisan blokasi petugas memakai peralatan lengkap, maka aksi di gelar di depan Kantor DPRD Lahat.
Aksi massa tetap dilanjutkan dengan membacakan tuntutan untuk didengar oleh Bupati Lahat dan pejabat Pemkab Lahat lainnya.
Adapun tuntutan massa tersebut diantaranya, pengentasan kemiskinan di Kabupaten Lahat yang masih jauh dari kata selesai.
BACA JUGA:Dikabarkan Hilang Pelajar SMA di Kabupaten Lahat Malah Ditemukan Seperti Ini...
BACA JUGA:Ibu dan Anak Tewas Ditabrak Kereta Api di Kabupaten Lahat
Kemudian, batubara meningkat, namun akses jalan banyak yang rusak. Serta tingginya tingkat gangguan kesehatan akibat debu hitam batubara.
Selanjutnya, ada realisasi dana CSR tidak transparan, terus janji adakan Kampus Negeri di Lahat tidak terbukti. Selain itu, Dana Desa (DD) mulai dari Rp500 juta – Rp2 M tak pernah terlihat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: