Massa OKP Bersatu Peduli Rakyat Geruduk Pemkab Lahat, Bupati Cik Ujang Terima Raport Merah...

Massa OKP Bersatu Peduli Rakyat Geruduk Pemkab Lahat, Bupati Cik Ujang Terima Raport Merah...

Massa aliansi OKP Bersatu Peduli Rakyat Berikan Raport Merah kepada Bupati Cik Ujang karena Dinilai Gagal Membangun Kabupaten Lahat, Selasa 16 Mei 2023.-Palpos.id-

"Serta Aspirasi titipan masyarakat, jalan transmigrasi Tans SP 6, 3, 4, 5, 7 dan 8 Palmbaja seperti kubangan kerbau. Pengelolaan pendapatan asli daerah yang banyak bocor-contoh retribusi parkir, retribusi rumah makan, retribusi hotel dan BPHTB.

Tahun 2013 dulu retribusi parkir itu 500 juta, kabarnya sekarang cuma 150 juta. Ini tahub 2023, 10 tahun selisih, berani transparan. 

BACA JUGA:Bunga Raflesia Ditemukan di Kawasan Suaka Margasatwa Isau-isau Kabupaten Lahat

BACA JUGA:PDPM Gelar Muscab Serentak se-Kabupaten Lahat

Lalu harga air PAM Lahat termahal di Sumsel, tahun 2022 naik 100% padahal kaffah resmi menunda kebaikan," tegas Ahmad Ferli, selaku Ketua GMNI dalam orasinya.

Sementara Sundan sebagai Ketua Gemapala menyebut bahwa mereka berdemo hari ini sengaja memberikan Raport Merah pada kepemimpinam Bupati Lahat saat ini. 

Menurut dia, penyelengaraan sistem pendidikan yang menempatkan pelajar hanya sebagai objek dari kepentingan kekuasaan yang berdampak pada kualitas mutu pendidikan yang rendah.

"Selain itu, carut marutnya pemanfaatan sumberdaya alam yang lebih pro terhadap oligarki yang berdampak pada kesewenang-wenangan pengusaha terhadap hak-hak hidup sehat masyarakat sekitar tambang, dipengaruh dengan pengelolaan dana CSR yang syarat dalam kepentingan penguasa", ungkapnya dengan lugas di hadapan massa dan petugas.

BACA JUGA:Inilah 5 Calon Kabupaten dan Kota Daerah Otonomi Baru Pemekaran Wilayah Provinsi Gorontalo

BACA JUGA:15 Tahun Perjuangan Bentuk 2 Kabupaten Daerah Otonomi Baru Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Barat

Senada, Syaikh Ketua Sapma Lahat menyuarakan, jika abainya Pemerintah Kabupaten Lahat terhadap persoalan petani, khususnya yang berkenaan dengan penyaluran pupuk yang tidak tepat sasaran serta harga yang mahal.

"Begitu juga dengan banyaknya pembangunan yang hanya menghambur-hamburkan APBD tanpa mempertimbangkan atas kemanfaatan bagi masyarakat", terangnya.

Tak hanya itu, Syaikh dengan jelas menambahkan bahwa gerakan mereka tidak ditunggangi oleh pihak manapun, kecuali gerakan hati rakyat.

"Kami para pemuda yang hadir dan bersuara hari ni, adalah murni atas kehendak kami sendiri serta tidak ada perintah dari pihak manapun. 

BACA JUGA:Usul Bentuk 2 Kabupaten Daerah Otonomi Baru Pemekaran Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: