Angka Stunting di Banyuasin Masih Tinggi, Banyuasin Gencar Lakukan Sosialisasi dan Edukasi Pencegah Stunting
Angka stunting di Banyuasin masih tinggi, Banyuasin gencar lakukan sosialisasi dan edukasi pencegah stunting.-Foto : Istimewa-
BANYUASIN,PALPOS.ID - Target penurunan stanting secara nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024, sementara di Kabupaten Banyuasin masih menduduki angka 22 persen yang artinya masih terbilang tinggi.
Namun pemerintah Banyuasin akan terus melakukan penekanan angka stunting dengan terus melakukan sosialisasi dan edukasi akan penekanan stunting.
Hal ini juga sudah dibahas pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui pertemuan tim percepatan penurunan stunting satuan tugas stunting dan lintas sektor dalam rangka percepat penurunan stunting Kabupaten/Kota pada tahun lalu yang terus digelar dan disosialisasikan kepada kader-kader pencegah stunting hingga ke masyarakat.
BACA JUGA:BIKIN BANGGA! Atlet dan Pelatih ASEAN Para Games 2023 Terima Bonus dari Bank Mandiri
Wakil Bupati Banyuasin, H. Slamet Somosentono, SH dalam sambutannya pada kegiatan seminar stunting yang berlangsung di Auditorium Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Selasa (4/7/20230.
Dalam sambutanya, Slamet menyatakan harapan besar agar seminar yang diadakan tersebut dapat segera menguatkan penekanan penurunan stunting dikawasan Banyuasin.
Diketahui jika Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang menjadi lokus stunting sejak 2022, adapun penurunan angka stuting saat ini mencapai 22 persen sebelumnya sekitar 26 persen.
BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Harmonisasi Delapan Ranperda dan Ranperkada
“Anga ini masih tergolong tinggi dari target nasional yakni 14 persen pada 2024 nanti. Namun, kita akan terus lakukan penekanan hingga mencapai titik tersebut meskipun tidak begitu stara atau mendekati saja,” paparnya.
Maka dia berharap, masing- masing petugas atau tim yang dipercaya memberikan edukasi, sosisliasi penekanan stunting dapat memberikan kontribusi terbaiknya dalam mendukung program pemerintah terkait penanganan stunting ini.
“Kita ini penghasil padi terbesar ke emapt secara nasional, dan juga pertama di Sumatera. Maka ini adalah alasan kita untuk dapat menekan angka stunting di Banyuasin,” tegasnya.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Dr Ilham Djaya Hadiri Upacara dan Syukuran Hari Bhayangkara ke-77
Meskipun diketahui ada beberapa hambatan dan kendala yang akan dihadapi untuk dapat mencapai penekanan stunting di Kabupaten Banyuasin.
“Terkadang dari kandungan saja sulit untuk memberikan asupan makanan bergizi, padahal ada banyak cara untuk dapat mencapai gizi yang seimbang yang akan diberikan kepada anak tidak harus makanan yag mahal,” paparna.
Sementara itu, Narasumber Seminar Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2023 yang ke 30, Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan menjelaskan, Kabupaten Banyuasin salah satu Kabupaten dengan angka stunting tertinggi di Sumatera Selatan.
“Secara nasional memang tertinggi adalah wilayah Timur Indonesia, sementara untuk daerah Barat Indonesia berada di Provinsi Aceh. Namun untuk di Kabupaten Banyuasin ini tergolong tinggi di Sumsel,” terang Prof Ali.
Menurut guru besar IPB ini, jika ingin program gizi berjalan maka harus diiringi dengan penurunan angka kemiskinan di Indonesia.
“Sebenarnya di posyandu tidak hanya menimbang anak saja yang dilakukan namun juga sosialiasi dan edukasi gizi harus dikuatkan,minimal 15 menit baru dilakukan hal lainnya selama posyandu,” tutupnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: