Jangan Salah, Beginilah Cara dan Tahapan Pengelolahan Lahan Sawah Agar Panen Melimpah

Jangan Salah, Beginilah Cara dan Tahapan Pengelolahan Lahan Sawah Agar Panen Melimpah

Inilah Tiga Fase dan Tahapan Olah Lahan Sawah-Fito: Isro/Palpos.id -

OGAN ILIR, PALPOS.ID - Pengelolahan sawah saat ini memiliki berbagai macam cara dan persiapan. Terdapat cara tradisional dengan cara yang modern dengan menggunakan berbagai alat pertanian.

Persiapan dan pengelolahan yang mudah dengan menggunakan berbagai alat pertanian modern lebih disukai para petani saat ini.

Tahap pembajakan sawah dengan penggunaan mesin traktor lebih banyak dipilih kala oleh petani, karena dinilai  lebih efisiensi dan efektivitas.

BACA JUGA:Ratusan Warga di Ogan Ilir Merasa Ditipu, Pasang Meteran PDAM Tapi Tak Kunjung Dialiri Air

Petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) Pemulutan Selatan, Aprianto mengatakan lahan persawahan sebelum ditanami padi perlu dilakukan beberapa tahap olah tanah.

"Seperti yang dilakukan salah satu petani di desa Sungai Lebung, kecamatan Pemulutan Selatan ini sedang melakukan proses pembajakan sawah. Namun, selain di traktir atau di bajak ada beberapa step yang perlu dilakukan dalam pengolahan lahan," tuturnya, Kamis, 10 Agustus 2023.

Proses pengolahan lahan sawah untuk sawah padi dibedakan menjadi 3 fase. Dimulai dari fase penggenangan tanah hingga tahap jenuh air. Kemudian fase pembajakan tanah, tahap ini tanah akan dibalikan dan tanah bongkahan akan dipecahkan.

BACA JUGA:Dihadirkan Dalam Rekontruksi Kasus Korupsi Dana Hibah Bawaslu OI, Begini Tanggapan Suharto dan Endang PU Ishak

Lalu, fase penggaruan, tahap ini akan menghancurkan tanah dan melakukan penggemburan atau pelumpuran tanah dengan air.

Pada proses persiapan lahan sawah ini harus melalui tahap pengolahan tanah yang disebutkan di atas dan menyediakan tempat tanam bibit.

"Jadi lahan sawah perlu di aliri pengairan dulu, baru pembajakan pakai handstraktor, terus pengairan lagi, semingu kemudian ditanam kalau bibit dan lahan sudah sama siap," sebut Aprianto.

BACA JUGA:Gelar Rekontruksi Kasus Korupsi Dana Hibah Bawaslu, Kejari Hadirkan Mantan dan Ketua DPRD Ogan Ilir

Pada tahap pengolahan lahan sawah ada beberapa tahap yang harus dilalui. Sebelum masuk ke pengolahan lahan atau tanah sawah, tahap pertama adalah pembersihan pada bagian pematang.

Tahap selanjutnya adalah pencangkulan, tahap ini memiliki tujuan untuk memperbaiki pematang. Serta bermanfaat memperkuat pematang sawah agar tidak mudah jebol saat air dialirkan ke dalam petak atau saat musim hujan tiba.

Kemudian, pada intinya di tahap pembajakan. Memiliki tujuan untuk memecahkan tanah menjadi bongkahan tanah, membalikan tanah, memberantas gulma, mengurangi pertumbuhan hama penyakit. Serta membuat proses pembusukan sisa jerami lebih cepat.

BACA JUGA:Datangi Gedung Dewan Warga Burai Minta Tindak Mafia Tanah Yang Telah Serobot Dan Jual Lahanya Ke Pemkab OI

"Sebelum proses pembajakan biasanya petak sawah akan dialiri air selama satu minggu, tujuan agar tanah lebih lunak dan menghindari tanah melekat pada mata bajak. Kedalaman proses pembajakan biasanya 15-25 cm, hingga tanah terbalik dan hancur," terangnya.

Setelah proses pembajakan selesai, petak sawah harus digenangi air untuk mempercepat proses pembusukan sisa tanaman.

Selain itu, penggenangan air ini juga bertujuan menghindari hilangnya nitrogen dan melunakan bongkahan tanah. Proses penggenangan air ini dilakukan selama satu minggu.

BACA JUGA:Di Hari Jadinya yang ke-75, Para Polwan Jajaran Polres Ogan Ilir Lakukan Hal Ini Kepada Siswa SMAN 1 Indralaya

Selanjutnya masuk ke tahap penggaruan. Diawali dengan pengurangan air dalam petak sawah dan disisakan sedikit untuk membasahi bongkahan tanah. Tahapan penggaruan ini bertujuan untuk menghancurkan bongkahan tanah dan meratakan tanah.

"Selama proses penggaruan saluran masuk dan keluar air harus ditutup. Agar lumpur tidak hanyut terbawa air yang keluar dari petak sawah," jelasnya. Karena lumpur ini sudah mengandung bahan organik yang menyuburkan tanaman.

Tahap penggaruan akan dilakukan berulang kali, sampai permukaan tanah menjadi rata. Lahan sawah yang rata akan memudahkan dalam pengaturan air dan pengendalian hama.

BACA JUGA:Sambut Mahasiswa Baru, Unsri Malah Raih Rekor MURI, Inilah Pernyebabnya

Proses penggaruan yang dilakukan berulang kali ini jaga memiliki manfaat agar peresapan air ke bawah berkurang, dan penanaman bibit jadi lebih murah.

Setelah tahap penggaruan pertama,sawah harus digenangi lagi selama satu minggu sampai 10 hari. Sebelum dilakukan tahap penggaruan berikutnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: