Waspada El Nino, Wamen LHK RI Alue Dohong Pantau Karhutla di Dekat Tol Palindra, Ogan Ilir

Waspada El Nino, Wamen LHK RI Alue Dohong Pantau Karhutla di Dekat Tol Palindra, Ogan Ilir

Waspada! Wakil Menteri Lingkungan Hidup RI: Peringatan Puncak El Nino, Ancaman Kebakaran Hutan dan Upaya Lindungi Lahan Gambut"-Foto: Isro/palpos.id-

OGANILIR,PALPOS.ID - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, DR. Ali Dohong mengunjungi kebakaran lahan yang terjadi di Desa Palemraya, Kecamatan Indralaya Utara Ogan Ilir tepatnya di samping Jalan Tol Palembang-Indralaya.

Dalam kunjunganya itu Alue Dohong mengingatkan untuk tetap waspada menghadapi potensi puncak fenomena El Nino.

Dalam pernyataannya, Dohong menjelaskan bahwa kita saat ini sudah memasuki bulan Agustus-September, yang merupakan periode yang seringkali mengalami puncak El Nino.

BACA JUGA:Wartawan Sumek.Co Raih Juara Dua Dalam Ajang Festival Dangdut Kemerdekaan RI Ke-78 Wakili PWI Ogan Ilir

"Walaupun kita  masih di awal bulan, kita sudah merasakan panas yang intens. Oleh karena itu, diperlukan berbagai tindakan pemadaman terhadap titik api yang muncul terutama di lahan gambut seperti ini," katanya. Sabtu, 12 Agustus 2023.

Berdasarkan prediksi dari BMKG katanya mengindikasikan bahwa saat ini memang sudah memasuki periode yang berpotensi menjadi puncak El Nino.

"Sehingga penting bagi kita untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap arus distribusi dan potensi dampak yang lebih luas," pesanya.

BACA JUGA:Kabut Asap Ancam Pengendara Tol Palindra, 2 Hari 30 Hektar Lahan Tidur Terbakar

Ali Dohong menekankan pentingnya menjaga ketersediaan pangan, khususnya beras, selama periode El Nino.

Ia mengingatkan kita untuk tidak meremehkan kejadian El Nino ini.

"Upaya pencegahan harus ditingkatkan dengan memperkuat koordinasi antarinstansi, melakukan patroli rutin, dan memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca untuk meminimalkan risiko kebakaran. Jika ada titik api, pemadaman harus dilakukan secepat mungkin," katanya.

BACA JUGA:Dihadirkan Dalam Rekontruksi Kasus Korupsi Dana Hibah Bawaslu OI, Begini Tanggapan Suharto dan Endang PU Ishak

Selain itu, Penting juga untuk memahami daerah-daerah yang rentan terhadap kebakaran hutan.

Seperti terjadi di beberapa provinsi seperti Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan, dan sebagaian Papua.

Karena katanaya di wilayah tersebut memiliki lahan gambut yang sering menjadi epicentrum kebakaran.

BACA JUGA:Di Hari Jadinya yang ke-75, Para Polwan Jajaran Polres Ogan Ilir Lakukan Hal Ini Kepada Siswa SMAN 1 Indralaya

Kondisi kemarau atau El Nino membuat lapisan muka air dalam gambut mengalami penurunan, terutama jika ada banyak kanal dan drainase.

Kondisi ini membuat gambut menjadi rentan terhadap kebakaran.

Ali Dohong menyoroti kebakaran gambut atau Under Ground Failure sebagai ancaman yang harus diwaspadai.

BACA JUGA:Dihadirkan Dalam Rekontruksi Kasus Korupsi Dana Hibah Bawaslu OI, Begini Tanggapan Suharto dan Endang PU Ishak

Kebakaran jenis ini lebih sulit untuk dipadamkan, terutama kebakaran yang terjadi di bawah permukaan gambut.

Kebutuhan akan air menjadi faktor penting dalam pemadaman, dan antisipasi harus dilakukan secepat mungkin.

Dalam upaya menghadapi situasi ini, pihak berwenang memantau secara rutin tinggi muka air di lahan gambut.

BACA JUGA:Datangi Gedung Dewan Warga Burai Minta Tindak Mafia Tanah Yang Telah Serobot Dan Jual Lahanya Ke Pemkab OI

"Di Sumsel, khususnya di daerah OKI dan Muba. Indikator merah pada tinggi muka air, yaitu di atas 40 cm sampai 90 cm di bawah permukaan gambut, menjadi patokan aman. Namun, jika sudah di atas batas ini, perlu diwaspadai," katanya.

Upaya siaga darurat kembali diaktifkan secara serius. Patroli bersama baik di daratan maupun lewat udara harus ditingkatkan.

"Kesiapan dana APBD juga harus dijamin untuk menghadapi kebakaran. Meskipun menciptakan hujan bukanlah tugas yang mudah, teknologi dan perangkat yang ada harus dimanfaatkan secara optimal untuk mengatasi situasi ini," katanaya.

BACA JUGA:Dihadirkan Dalam Rekontruksi Kasus Korupsi Dana Hibah Bawaslu OI, Begini Tanggapan Suharto dan Endang PU Ishak

Lanjutnya, Kesadaran masyarakat menjadi faktor penting dalam mencegah kebakaran.

Menghindari membakar sampah sembarangan, membuang puntung rokok dengan benar, serta tidak menghidupkan api di lapangan tanpa pengawasan.

"Langkah ini harus di tekankan kepada masyarakat. Meskipun penyebab alam juga berperan, 99% penyebab kebakaran disebabkan oleh manusia," ungkapnya.

BACA JUGA:Mentan RI Lakukan Kunjungan Kerja ke PT Buyung Putra Pangan Kabupaten Ogan Ilir, Ini Tujuannya...

Dalam menghadapi tantangan El Nino ini, harapnya seluruh pihak harus bersama-sama melindungi lingkungan dan berupaya untuk mencegah kerusakan yang bisa terjadi akibat kebakaran hutan.

"Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian alam," katanya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: