Mainan Kelereng Masih di Hati Anak di Indonesia

Mainan Kelereng Masih di Hati Anak di Indonesia

Mainan anak kelereng--

PALEMBANG, PALPOS.ID.- Kelereng, mainan klasik yang pernah populer pada beberapa dekade sebelumnya, kini kembali meraih sorotan di kalangan anak-anak di seluruh Indonesia.

Fenomena ini dapat dilihat dari lonjakan penjualan kelereng yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

Para pengamat pasar anak-anak dan mainan telah mengidentifikasi bahwa nostalgia, daya tarik visual, serta nilai edukatif yang terkandung dalam permainan kelereng menjadi faktor utama di balik kebangkitan popularitasnya.

BACA JUGA:Tak Tegerus Oleh Zaman Pesona Mainan Layangan Tetap Primadona

Berbeda dari mainan modern yang cenderung didasarkan pada teknologi, kelereng memberikan pengalaman bermain yang sederhana namun sangat memikat.

Dalam sebuah wawancara dengan salah satu orangtua, Ibu Ani mengungkapkan, "Saya senang melihat anak-anak kembali tertarik pada kelereng.

Saya juga dulu sering bermain kelereng saat kecil, jadi rasanya seperti membawa kembali kenangan indah itu."

BACA JUGA:Keunikan Mainan Tradisional Anak-anak, Mengenang Kenangan di Tengah Ancaman Kepunahan

Tidak hanya anak-anak, bahkan beberapa sekolah telah mulai memperkenalkan kembali permainan kelereng dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Ini sekaligus memberikan peluang bagi generasi muda yang tumbuh di era digital untuk merasakan asyiknya bermain tanpa ketergantungan pada layar.

Dalam hal ini, menurut seorang psikolog anak, mengatakan, "Bermain kelereng dapat membantu perkembangan motorik halus, keterampilan sosial, dan kreativitas anak-anak.

BACA JUGA:Sedang Viral, Ini 7 Fakta Menarik Permainan Lato-Lato. Nomor 6 Nggak Nyangka!

Mereka belajar berhitung, merencanakan strategi, dan berinteraksi dengan teman-teman dalam lingkungan yang aman dan menyenangkan."

Tidak hanya itu, beberapa pengrajin lokal juga melihat peluang dalam tren ini dengan menciptakan kelereng-kelereng unik yang menggabungkan desain tradisional dan kontemporer.

Hal ini memberikan nilai tambah dan memperkaya pilihan bagi anak-anak yang ingin mengoleksi kelereng dengan tampilan yang berbeda.

Namun, beberapa pihak juga memperingatkan bahwa meskipun kelereng adalah mainan yang mengasyikkan, tetap perlu memastikan bahwa anak-anak tidak menghabiskan terlalu banyak waktu bermain kelereng sehingga mengabaikan kegiatan lain yang penting, termasuk belajar dan beraktivitas fisik.

Dengan lonjakan popularitas kelereng yang semakin merajalela, apakah ini hanya tren sementara ataukah kelereng akan tetap menjadi bagian integral dari permainan anak-anak di Indonesia, hanya waktu yang akan memberi jawaban.

Yang pasti, kelereng telah kembali memukau hati generasi masa kini dengan pesonanya yang tak lekang oleh waktu.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: