Kabut Asap Akibat Karhutla Selimuti Ogan Ilir, Kualitas Udara Sudah Tidak Sehat

Kabut Asap Akibat Karhutla Selimuti Ogan Ilir, Kualitas Udara Sudah Tidak Sehat

Kabut Asap Akibat Karhutla Selimuti Ogan Ilir, Kualitas Udara Sudah Tidak Sehat--Foto: Isro/Palpos.id

OGANILIR,PALPOS.ID - Beberapa hari belakangan ini, wilayah Kabupaten Ogan Ilir diliputi kabut asap yang berasal dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Kabut asap tersebut menyelimuti daerah ini, terutama saat menjelang sore hingga pagi hari, sehingga memicu kualitas udara yang ada.

Plt Dinas Lingkungan Hidup (LH) Pemkab Ogan Ilir, Kurnia ST, melalui Bagian Pengendalian Dampak Lingkungan, telah memberikan informasi terbaru mengenai kondisi udara di wilayah Ogan Ilir. 

BACA JUGA:Sekda Tinjau Kebakaran Lahan PT SAM

"Berdasarkan data dari AQMS Ogan Ilir yang terintegrasi dengan KLHK melalui aplikasi ISPUnet pada tanggal 14 September 2023 pukul 07.00 WIB, kualitas udara di Ogan Ilir dinyatakan tidak sehat, dengan angka 126/PM2.5," ungkapnya kepada Wartawan.

Kurnia menjelaskan bahwa angka ini dapat berubah seiring dengan perubahan kondisi udara.

"Namun bila dilihat dari aplikasi tersebut bisa berubah, kalau udara kita membaik, artinya tidak seharian kondisi udara tidak baik, bisa berubah," katanya.

BACA JUGA:Ragam Produk Kriya Muara Enim Hiasi Pameran Kriyanusa

Meskipun demikian, Kurnia memberikan himbauan penting kepada semua lapisan masyarakat di Ogan Ilir.

Ia mengingatkan agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah atau di luar ruangan sebisa mungkin. Selain itu, penting untuk memperbanyak konsumsi air putih agar tubuh tetap terhidrasi dalam kondisi udara yang tidak sehat ini.

"Khusus untuk siswa sekolah, Kurnia mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik). Namun, sebagai langkah awal, ia mengimbau agar para siswa yang akan pergi ke sekolah menggunakan masker," katanya.

BACA JUGA:PN Muara Enim Laksanakan Eksekusi Lahan Sengketa

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) merupakan masalah yang kerap kali muncul di Indonesia, terutama saat musim kemarau. Kabut asap yang dihasilkan dari kebakaran tersebut dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia serta lingkungan.

Oleh karena itu, peran serta semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait, sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: