Isu Beras Plastik Kian Berkembang, Disdag OKI Tunggu Aduan Masyarakat untuk Gelar Sidak
Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan OKI, Iqbal Gria.-Foto : Diansyah/Palpos-
KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Saat ini masyarakat tengah dihebohkan dengan isu beras plastik yang kian berkembang. Baik dari mulut ke mulut maupun di sejumlah pemberitaan media sosial.
Untuk membuat masyarakat supaya tidak khawatir, dibutuhkan antisipasi masuknya beras plastik ini di suatu daerah oleh pemerintah atau pun pihak terkait. Termasuk di daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) OKI, Alamsyah melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Iqbal Gria SP mengatakan, untuk menggelar Inpeksi Mendadak (Sidak) harus menunggu aduan masyarakat.
BACA JUGA:Tim Densus 88 Jemput Salah Satu Pimpinan Ponpes di Kecamatan Teluk Gelam OKI
"Untuk sidak beras plastik harus menunggu aduan dahulu, karena kita juga tidak bisa menindak. Istilahnya itu adalah tim, tidak bisa langsung sidak lantaran perlu bukti," ungkapnya, Senin (16/10/2023).
Ia menambahkan, selain perlu bukti, mereka juga harus mengetahui beras apa yang diduga beras plastik tersebut. Misalnya apakah beras bulog atau beras lain.
"Saya tahu tentang video-video yang beredar itu, tapi kita belum bisa membuktikan. Laporan polisi belum ada, dan polisi juga belum ada pengajakkan dengan kita sampai saat ini," ujarnya.
BACA JUGA:Cegah Kebakaran Lahan dan Hutan, Kodim 0402/OKI Sebar Ratusan Banner
Dikatakannya lagi, kalau sudah ditemukan bukti biasanya sudah ada yang melapor. Dimana mereka (Disdag OKI) tidak bisa bertindak sendiri, melainkan ada tim kesehatan dan juga kepolisian.
"Untuk lokasi sidak, melihat orang yang mengadu. Umpamanya ditemukan di salah satu rumah makan yang ada di Lempuing, maka kita sidak kesana. Kita tanya dimana rumah makan itu membeli beras, lalu beras apa itu, dan lain-lain," tuturnya.
Masih kata Iqbal, untuk saat ini belum ada laporan dari masyarakat OKI terkait penemuan beras plastik. "Oleh karena itu, masyarakat juga dihimbau tidak perlu terlalu khawatir," tutupnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: