Kabupaten Kotawaringin Timur di Provinsi Kalimantan Tengah: Mengenal Sejarah, Geografi, dan Kondisi Alam

Kabupaten Kotawaringin Timur di Provinsi Kalimantan Tengah: Mengenal Sejarah, Geografi, dan Kondisi Alam

Kabupaten Kotawaringin Timur di Provinsi Kalimantan Tengah: Mengenal Sejarah, Geografi, dan Kondisi Alam.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Pada tahun 2010, Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki populasi sekitar 373.842 jiwa, yang meningkat menjadi 433.679 jiwa pada pertengahan tahun 2023. 

Pertumbuhan penduduk yang signifikan mencerminkan potensi ekonomi dan pembangunan di kabupaten ini.

Intinya, Kabupaten Kotawaringin Timur dengan sejarahnya yang kaya dan kondisi alam yang beragam, menawarkan potensi besar untuk pembangunan ekonomi, pariwisata, dan pertanian. 

Dengan populasi yang terus berkembang, kabupaten ini dapat menjadi fokus perhatian dalam upaya mendukung kesejahteraan masyarakatnya. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah di Provinsi Kalimantan Barat: Menuju Terwujudnya Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB)

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Utara, Usulan DOB Tanjung Selor Untuk Masa Depan Kaltara Berkilau

Bahkan, Kabupaten Kotawaringin Timur siap bersaing dalam mengukir prestasi di tingkat lokal maupun nasional.

Pemekaran Wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah: Terwujudnya Kabupaten Kotawaringin Utara.

Provinsi Kalimantan Tengah berada dalam fase yang menarik dengan rencana pemekaran wilayah atau pemekaran daerah yang akan segera terlaksana. 

Salah satu inisiatif yang paling mencolok adalah pemekaran Kabupaten Kotawaringin Timur untuk membentuk Daerah Otonomi Baru (DOB) yang diberi nama Kabupaten Kotawaringin Utara.

BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan Kalimantan Tengah: Destinasi Wisata dan Sejarah yang Mengagumkan

BACA JUGA:Keberagaman SDA dan Potensi Perikanan Kalimantan Tengah: Tantangan dan Peluang untuk Pembangunan Berkelanjutan

Sebenarnya, pemekaran wilayah ini bukanlah keputusan yang diambil secara spontan. 

Kabupaten Kotawaringin Timur, yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, dengan luas wilayah mencapai 16.796 kilometer persegi, telah dinilai memiliki tantangan pembangunan yang signifikan. 

Dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp1.8 triliun per tahun, kabupaten ini menghadapi keterbatasan sumber daya untuk mendorong pembangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: