Pemekaran Provinsi Aceh: Wacana Provinsi Samudra Pase dengan Komoditas Pertanian Sebagai Andalan

ACEH, PALPOS.ID - Pemekaran Provinsi Aceh: Wacana Provinsi Samudra Pase dengan Komoditas Pertanian Sebagai Andalan.

Isu pemekaran wilayah atau pemekaran daerah Provinsi Aceh atau Provinsi Nangroe Aceh Darussalam terus menjadi perbincangan hangat di masyarakat. 

Seiring perkembangan waktu, muncul wacana baru mengenai pembentukan Provinsi Samudra Pase, sebagai tambahan dari usulan sebelumnya mengenai dua provinsi baru atau daerah otonomi baru pemekaran Provinsi Aceh.

Wacana ini semakin menarik perhatian karena di dalamnya terdapat rencana bergabungnya dua kota dan empat kabupaten dengan provinsi Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Samudra Pase, yang merupakan bagian dari pemekaran Provinsi Aceh. 

BACA JUGA:Tiga Usulan Provinsi Baru Pemekaran Provinsi Aceh Termasuk Ala dan Abas

BACA JUGA:Pesona Destinasi Tersembunyi : Papua, Bali, Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Tengah Masuk Tren Pariwisata 2024 !

Dua kota tersebut adalah Kota Langsa dan Kota Lhokseumawe, sementara empat kabupaten yang akan bergabung adalah Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Bireun, dan Kabupaten Aceh Tamiang.

Menariknya, dasar pemilihan lokasi ini tidak hanya didasarkan pada pertimbangan administratif semata, tetapi juga mempertimbangkan potensi sektor pertanian. 

Geografis Provinsi Aceh secara keseluruhan dinilai sangat baik untuk pengembangan lahan pertanian dan perkebunan, sehingga menjadi pilihan strategis untuk membentuk provinsi baru.

Salah satu sektor andalan pertanian di dua wilayah calon provinsi baru, yaitu Provinsi Aceh Leuser Antara dan Provinsi Aceh Barat Selatan, adalah kelapa sawit. 

BACA JUGA:Pesona Pantai Kerikil Pulot di Ujung Barat Daya Aceh Besar

BACA JUGA:Burung Sikatan Aceh Ini Menjadi Langka, Kini Hanya Menjadi Misteri

Meskipun kelapa sawit menjadi fokus utama, perbedaan harga Tandan Buah Sawit (TBS) di kedua wilayah ini menjadi sorotan.

Menurut data terkini, harga TBS di wilayah calon Provinsi Aceh Leuser Antara jauh lebih tinggi dibandingkan dengan calon Provinsi Aceh Barat Selatan. 

Sumber: