Satu-satunya di Dunia, Satu Pulau Didiami 3 Negara : Berikut Sejarah Pemekaran dan Pembagian Wilayah !

Satu-satunya di Dunia, Satu Pulau Didiami 3 Negara : Berikut Sejarah Pemekaran dan Pembagian Wilayah !

--

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Madura: Menuju Kemajuan dan Kesejahteraan Baru

Namun, pada tahun 1963, Britania Raya bermaksud menggabungkan empat negara koloni tersebut ke dalam Federasi Malaya. 

Meskipun demikian, Brunei tidak ikut bergabung, sehingga hingga kini, Kalimantan tetap terbagi menjadi tiga negara: Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Hingga saat ini, Kalimantan atau Borneo masih dihuni oleh empat kota administrasi yang berasal dari tiga negara berbeda. 

BACA JUGA:Rencana Pemekaran Provinsi di Kepulauan Nusa Tenggara: Menggali Potensi dan Tantangan

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sumatera Selatan: Terungkap 4 Calon Provinsi Baru dan Potensi DOB di Bumi Sriwijaya

Menurut World Atlas, Indonesia menduduki sebagian besar wilayah Kalimantan, dengan luas mencapai 73%, sementara Malaysia memiliki 26%, dan Brunei Darussalam hanya memiliki 1%.

Pulau Kalimantan menjadi unik karena menjadi satu-satunya pulau di dunia yang terbagi menjadi tiga negara. 

Meskipun terkenal sebagai paru-paru dunia dengan kekayaan alamnya, pulau ini juga menyimpan sejarah yang rumit karena pengaruh kolonialisme.

Nama Borneo yang umum digunakan secara internasional berasal dari sejarah pulau ini. 

Pada abad ke-15 hingga ke-17, seluruh wilayah Kalimantan dikuasai oleh Kerajaan Brunei. Seiring berjalannya waktu, pengaruh Brunei menyusut, dan pada akhir abad ke-18, Belanda dan Inggris tiba di pulau ini.

Dalam perkembangannya, Belanda menguasai bagian selatan (kini Indonesia), sedangkan Inggris mendirikan dua wilayah protektorat di bagian utara (kini Malaysia dan Brunei Darussalam).

Nama Borneo muncul karena kesalahan ejaan (typo) kata Brunei oleh orang-orang Portugis pada abad ke-16.

Kata Kalimantan sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, yakni Kalamantha, yang berarti pulau dengan cuaca yang membakar. 

Nama ini merujuk pada cuaca tropis di pulau ini yang dilintasi garis khatulistiwa, menjadikannya pulau dengan hutan hujan tropis yang kaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: