Menggali Identitas Tatar Pasundan dalam Dinamika Nama dan Pendidikan: Memahami Provinsi Pasundan
Menggali Identitas Tatar Pasundan dalam Dinamika Nama dan Pendidikan: Memahami Provinsi Pasundan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Tanggapan Pemerintah Jokowi dan Tantangan Masa Depan
Pemerintahan Jokowi melalui Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, menyambut baik inisiasi pergantian nama menjadi Provinsi Pasundan. Namun, beliau menyatakan bahwa hal ini masih memerlukan kajian lebih komprehensif.
Pemerintah perlu melihat urgensi perubahan nama ini, selain hanya merespons apresiasi masyarakat Parahyangan.
BACA JUGA:Kabupaten Tasikmalaya Berencana Pemekaran dengan 2 Daerah Otonomi Baru di Jawa Barat
BACA JUGA:Provinsi Sunda Raya: Gagasan Penggabungan Jawa Barat, Banten, dan Jakarta
Di tengah dukungan dan harapan, ada tantangan yang perlu dihadapi.
Bagaimana perubahan nama ini dapat membawa dampak positif secara nyata dalam memperbaiki prestasi pendidikan, memperkuat identitas budaya, dan menjawab tantangan globalisasi yang terus berkembang?
Membangun Kesadaran Melalui Konten Pendidikan
Salah satu cara untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan membangun kesadaran masyarakat melalui konten pendidikan.
Program pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya Pasundan dapat menjadi langkah strategis.
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Jawa Barat: Menuju Era Baru dengan Tiga Provinsi Baru dan Otonomi Daerah Optimal
BACA JUGA:Kabupaten Bandung Timur Siap Memekarkan Diri: Pemekaran Wilayah Baru di Jawa Barat
Melalui pendekatan ini, generasi muda dapat tumbuh dengan kecintaan terhadap identitas lokal mereka, sementara tetap terbuka terhadap perkembangan global.
Provinsi Sunda Raya: Gagasan Penggabungan Jawa Barat, Banten, dan Jakarta.
Berkembangnya usulan pemekaran wilayah atau daerah di Indonesia menjadi sorotan utama, meskipun moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) masih berlaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: