Muara Teweh Jejak Sejarah yang Menyala: Calon Ibukota Provinsi Barito Raya di Kalimantan Selatan
Muara Teweh Jejak Sejarah yang Menyala: Calon Ibukota Provinsi Barito Raya di Kalimantan Selatan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Pemekaran ini menghasilkan Provinsi Barito Raya dengan luas wilayah yang tersisa sekitar 54.700 kilometer persegi.
Jumlah penduduk Provinsi Barito Raya diproyeksikan mencapai 1.018.605 jiwa, dengan sejumlah kabupaten dan satu kota yang tetap menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Tengah.
Pembentukan Dua Kabupaten Baru di Kalimantan Selatan: Menciptakan Keseimbangan Pembangunan.
Pemekaran wilayah di Kalimantan Selatan semakin mendekati kenyataan dengan munculnya dua calon Daerah Otonomi Baru (DOB).
Proses pemekaran ini melibatkan Kota Baru dan Banjar, yang akan memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan dan pemerataan di provinsi ini.
1. Tanah Kambatang Lima: Kelahiran Baru dari Kotabaru
Pertama-tama, Tanah Kambatang Lima menjadi sorotan utama, merupakan pemekaran dari Kabupaten Kotabaru.
Luas wilayah Tanah Kambatang Lima mencapai 1.863,43 hektar, meliputi 12 dari 22 kecamatan di Kabupaten Kotabaru.
Beberapa kecamatan yang termasuk di dalamnya adalah Kelumpang Selatan, Kelumpang Hilir, Kelumpang Hulu, Kelumpang Utara, Kelumpang Barat, Kelumpang Tengah, Pamukan Selatan, Pamukan Utara, Pamukan Barat, Hampang, dan Sampanahan.
Proses pemekaran ini telah melibatkan persetujuan dari Bupati dan DPRD Kotabaru, yang telah menandatangani surat keputusan (SK) pemekaran.
Langkah ini menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat terhadap pembentukan Tanah Kambatang Lima.
2. Gambut Raya: Kelahiran Baru dari Kabupaten Banjar
Selain itu, Gambut Raya juga bersiap-siap menjadi DOB baru di Kalimantan Selatan.
Pemekaran ini berasal dari Kabupaten Banjar dan mencakup wilayah seluas 7.013,75 hektare.
Terdiri dari enam kecamatan, yaitu Tatah Makmur, Aluh-aluh, Kertak Hanyar, Gambut, Sungai Tabuk, dan Beruntung Baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: