Kotawaringin Barat di Kalimantan Tengah: Desa-Desa Miliarder dengan Potensi Tambang dan Sarang Burung Walet
Kotawaringin Barat di Kalimantan Tengah: Desa-Desa Miliarder dengan Potensi Tambang dan Sarang Burung Walet.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Ini menunjukkan bahwa keberhasilan ekonomi desa-desa tersebut tidak hanya bergantung pada sektor pertambangan, tetapi juga pada inovasi dan usaha masyarakatnya.
Usaha Sarang Burung Walet sebagai Pilar Ekonomi
Keberhasilan ekonomi desa-desa miliarder ini ternyata didorong oleh kegiatan yang tidak lazim, yaitu usaha pembuatan sarang burung walet.
Rumah-rumah di desa-desa tersebut tidak hanya dibangun minimal dua lantai, namun ada yang mencapai empat hingga lima lantai.
BACA JUGA:Perjalanan Pembentukan Provinsi Kotawaringin: Pemekaran dan Aspirasi Masyarakat Kalimantan Tengah
BACA JUGA:Sampit: Sejarah dan Posisi Strategis sebagai Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur
Ini bukan semata-mata untuk pamer kekayaan, melainkan sebagai tempat usaha masyarakat dalam produksi sarang burung walet.
Sarang burung walet yang dihasilkan tidak hanya dijual di pasar domestik, tetapi juga diekspor ke berbagai negara.
Daya tarik sarang burung walet ini terletak pada harganya yang fantastis. Sebagai ilustrasi, satu kilogram sarang burung walet kotor dapat dijual dengan harga Rp8-13 juta.
Namun, jika sarang tersebut telah dibersihkan dari bulu-bulu, harganya bisa mencapai Rp20-28 juta per kilogram.
BACA JUGA:Kabar Miliarder dari Desa-Desa Berdaya Tambang di Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah
Potensi Ekspor dan Penghasilan Miliaran Rupiah
Keberhasilan desa-desa miliarder di Kotawaringin Barat dalam industri sarang burung walet membuktikan bahwa potensi ekonomi lokal dapat berkembang melalui inovasi dan pemanfaatan sumber daya yang tersedia.
Dengan penghasilan miliaran rupiah per tahun dari usaha sarang burung walet, masyarakat di desa-desa tersebut berhasil menciptakan pola ekonomi yang berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: