Mengungkap Rahasia F-15EX: Kisah di Balik Kemampuan Tak Tertandingi Pesawat Tempur Incaran Indonesia

NASIONAL, PALPOS.ID-Langit di atas Pangkalan Angkatan Udara Eglin, Florida, menjadi saksi sejarah pada Senin, 12 Februari 2024, ketika TSM-Wing ke-53 Angkatan Udara Amerika Serikat mengukir tonggak baru dengan uji terbang yang menggemparkan dunia militer.

F-15EX Eagle II, yang secara tegas disebut sebagai "truk rudal" Boeing, melampaui batas-batas ekspektasi dengan kemampuan tak tertandingi yang telah mengubah cara kita melihat pertempuran udara.

Sebagai tambahan terbaru dalam armada Angkatan Udara AS, F-15EX mewarisi keturunan yang cemerlang dari keluarga F-15 Eagle yang membanggakan.

BACA JUGA:Mengungkap Misteri Spionase Teknologi: Kasus Insinyur Indonesia di Fasilitas KAI

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Keistimewaan ILSV APC 4.5: Mobil Tempur Buatan Indonesia

Dari awalnya sebagai pilar superioritas udara pada tahun 1972, hingga evolusinya menjadi F-15E Strike Eagle pada tahun 1986, dan kemudian lahirnya F-15EX yang perkasa pada tahun 2021, setiap iterasi menandai loncatan teknologi yang revolusioner.

Namun, F-15EX bukanlah sekadar peningkatan dari pendahulunya; ia mewakili perubahan paradigma dalam pertempuran udara.

Senjata Terberat dalam Sejarah Jet Tempur

BACA JUGA:Mengenang TU-16 AURI yang Pernah Menembus Australia Tampa Terdeteksi Radar

BACA JUGA:Angkatan Darat AS Mendadak Batalkan Program Pesawat Pengintai Bersenjata Masa Depan

Yang membuat F-15EX menjadi sorotan adalah kemampuannya dalam membawa persenjataan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam uji terbangnya di Eglin, F-15EX berhasil memuat trio Joint Air to Surface Standoff Missiles (JASSM) dan menggempur langit dengan 12 Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah Tingkat Lanjut (AMRAAM).

Dengan kapasitas seperti itu, F-15EX mampu mengatasi setidaknya enam pesawat tempur musuh dalam satu penerbangan, menempatkannya sebagai jet tempur dengan persenjataan paling berat dalam sejarah.

BACA JUGA:Rafale, Pesawat Tempur Terbaik yang Dimiliki Indonesia

Sumber: