Strategi Baru Indonesia Meretrofit Sukhoi dan F-16 sebagai Alternatif Gagalnya Mengakuisisi Mirage 2000-5

Strategi Baru Indonesia Meretrofit Sukhoi dan F-16 sebagai Alternatif Gagalnya Mengakuisisi Mirage 2000-5

--

NASIONAL, PALPOS.ID-Pada Rabu, 14 Februari 2024, terjadi putaran baru dalam cerita yang telah mengguncang komunitas pertahanan Indonesia.

Kementerian Pertahanan Indonesia (Kemenhan) mengumumkan penarikan diri negara tersebut dari kontrak pengadaan 12 pesawat tempur Dassault Mirage 2000-5 bekas milik Angkatan Udara Emiri Qatar (QEAF).

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama setelah pengumuman kontrak senilai EUR733 juta (USD787 juta) pada tanggal 15 Juni 2023.

BACA JUGA:Anoa 6x6 Mortar Buatan PT Pindad Mengukir Legenda dalam Medan Pertempuran

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia F-15EX: Kisah di Balik Kemampuan Tak Tertandingi Pesawat Tempur Incaran Indonesia

Namun, apa yang mendasari keputusan ini? Dahnil Anzar Simanjuntak, juru bicara Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, dalam pernyataannya pada 11 Februari 2024, mengungkapkan bahwa keterbatasan fiskal menjadi alasan utama di balik penundaan ini.

Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal Muhammad Herindra (purn) kemudian memberikan klarifikasi lebih lanjut pada 12 Februari, menegaskan bahwa pembatalan kesepakatan tersebut disebabkan oleh kendala fiskal atau anggaran yang tak terhindarkan.

Keterbatasan fiskal yang dihadapi Indonesia telah menjadi sorotan sejak awal.

BACA JUGA:Perangkap di Dasar Laut: Strategi Siluman Kapal Selam Nuklir Rusia Mengancam Lawan

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Keistimewaan ILSV APC 4.5: Mobil Tempur Buatan Indonesia

Dahnil sendiri mengumumkan pada bulan Januari tentang rencana alternatif pemerintah Indonesia. Dalam rencana tersebut,

Indonesia berencana untuk meretrofit Sukhoi Su-27SK/SMK dan Su-30MK2 yang sudah ada, serta armada Lockheed Martin F-16A/B Block 15 yang lebih tua.

Meskipun pilihan ini menunjukkan upaya untuk memaksimalkan sumber daya yang ada, langkah tersebut tidaklah tanpa tantangan.

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia CH-7: Rainbow 7, Teknologi Terbaru dalam Pertahanan Udara China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: