Angkatan Udara AS Akan Mengurangi Armada Sebanyak 250 Pesawat Pada Tahun 2025

Angkatan Udara AS Akan Mengurangi Armada Sebanyak 250 Pesawat Pada Tahun 2025

--

BACA JUGA:Transformasi Epik: Pesawat Tempur Indonesia, Falcon Star F-16 A/B Melalui Program eMLU

Selain itu, A-10 Thunderbolt II, yang dikenal dengan kemampuan dukungan udara jarak dekat, akan mengalami pengurangan sebanyak 56 pesawat.

F-15E Strike Eagle, pesawat tempur peran ganda, akan didivestasikan 26 unitnya, menyoroti poros dalam strategi pesawat taktis. F-16C/D Fighting Falcons, akan dikurangi sebanyak 11 badan pesawat.

Pengadaan Tahun Anggaran 2025

BACA JUGA:Frigat Project 1155 Angkatan Laut Rusia Marshal Shaposhnikov: Kehadiran Megah di DIMDEX 2024

BACA JUGA:UAV Siluman Sky Hawk China Melakukan Uji Terbang

Pada Tahun Anggaran 2025, Angkatan Udara Amerika Serikat akan memperkuat armadanya melalui pengadaan 91 badan pesawat baru, yang menandakan adanya investasi signifikan dalam memodernisasi kemampuannya di berbagai wilayah misi.

Rencana pengadaan mencakup beragam pesawat, menggarisbawahi penekanan strategis pada peningkatan superioritas udara, kemampuan pengisian bahan bakar dan infrastruktur pelatihan.

F-35A Lightning II, pesawat tempur siluman multiperan generasi kelima, berada di garis depan dalam upaya modernisasi ini, dengan 42 badan pesawat dijadwalkan untuk diakuisisi.

BACA JUGA:GCAP Mengembangkan Desain Konsep Pesawat Tempur Generasi Keenam

BACA JUGA:Bangga: PT Pindad dan FNSS Kolaborasi Menghasilkan Medium Tank Harimau

Pengadaan ini menggarisbawahi komitmen Angkatan Udara untuk menggabungkan kemampuan siluman tingkat lanjut, fusi sensor, dan konektivitas jaringan untuk mempertahankan dominasi udara dalam konflik di masa depan.

Rencana pengurangan dan pengadaan armada pesawat Angkatan Udara AS untuk tahun 2025 mencerminkan komitmen mereka untuk memodernisasi dan menyesuaikan diri dengan tantangan masa depan dalam bidang pertahanan udara.

Meskipun ada divestasi yang signifikan, investasi yang diarahkan pada teknologi dan pesawat baru menunjukkan upaya untuk tetap menjadi kekuatan udara yang dominan di tingkat global.***

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: