China Menguji Pesawat Peringatan Dini Lintas Udara Taktis yang Baru

China  Menguji Pesawat Peringatan Dini Lintas Udara Taktis yang Baru

--

BACA JUGA:Indonesia Pesan Enam Frigat Kelas FREMM dari Italia: Kerjasama Strategis PT PAL dan Fincantieri

Menurut analisis citra satelit, KJ-600 memiliki lebar sayap 24,4 meter dan panjang 18,4 meter, menunjukkan desain yang kompak dan kemampuan untuk beroperasi secara efektif dari kapal induk.

Laporan dari akhir tahun 2023 menunjukkan bahwa program pengembangan KJ-600 telah mencapai fase lanjutan, mendekati produksi awal dengan tingkat rendah.

Rencana integrasi KJ-600 ke dalam operasi PLAN menunjukkan bahwa China siap untuk meningkatkan pengawasan maritim dan kemampuan komando lintas udaranya, memperkuat postur strategisnya di laut.

BACA JUGA:Excalibur Army's AKM 556: Senjata Serbu Modern dengan Performa Optimal Andalan Korps Marinir TNI-AL

BACA JUGA:Teknologi Canggih Kapal Perang Patkamla Jefman Milik TNI AL Lampaui KCR kelas Sampari

Pesawat ini melambangkan kemajuan teknologi China di bidang pertahanan dan menegaskan komitmen China untuk mempertahankan kehadiran maritim yang kuat dan serbaguna.

Namun, kinerja KJ-600 sebagai pesawat berbasis dek masih menjadi pertanyaan, terutama dibandingkan dengan kapal induk Amerika yang menggunakan konfigurasi CATOBAR (Catapult Assisted Take-Off But Arrested Recovery) untuk peluncurannya.

Belum ada bukti bahwa KJ-600 dapat beroperasi dari dua kapal induk China saat ini, yaitu Liaoning dan Shandong, yang menggunakan dek lompat ski tanpa ketapel.

BACA JUGA:Indonesia Pernah Alami Mimpi Buruk Akibat Embargo Senjata Oleh AS

BACA JUGA:Rusia Tunda Pengiriman Rudal S-400 ke Indiai Demi Prioritaskan Kebutuhan Pasukannya di Ukrania

Kapal induk ketiga China diperkirakan memiliki dek datar dengan ketapel elektromagnetik, yang kompatibel dengan KJ-600, menurut para analis.

KJ-600 kemungkinan menggunakan dua mesin turboprop WJ-6C, tetapi dapat beralih ke mesin WJ-10 yang lebih baru di masa depan.

Desain badan pesawatnya sangat kompak, hampir sepanjang jet tempur J-15 berbasis kapal induk dan helikopter peringatan dini Z-18.

BACA JUGA:AUKUS Pilih BAE Systems dan ASC Pty untuk Bangun Armada Kapal Selam Nuklir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: