PT DI Berhasil Ubah Pesawat Angkut Militer CN 235-220 Malaysia Jadi Pesawat MPA

PT DI Berhasil Ubah Pesawat Angkut Militer CN 235-220 Malaysia Jadi Pesawat MPA

--

NASIONAL, PALPOS.ID-Di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks, kawasan Asia Tenggara menjadi pentas yang krusial bagi negara-negara untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas regional.

Salah satu contoh paling menonjol dari upaya tersebut adalah transformasi canggih yang dilakukan oleh Malaysia terhadap armada CN235-220 MPA, yang tidak hanya menandai kemajuan dalam teknologi pertahanan tetapi juga dalam kerjasama internasional.

Malaysia, melalui Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM), telah mengoperasikan pesawat angkut militer menjadi pesawat berkapasitas pertahanan maritimnya dengan mengkonversi pesawat angkut militer CN235-220 menjadi Maritime Patrol Aircraft (MPA) yang canggih.

BACA JUGA:Kalashnikov Luncurkan AK-12 Versi 2023 Lebih Canggih Lagi untuk AD Rusia

BACA JUGA:Hizbullah Serang Radar Utama Iron Dome Israel dengan Rudal Almas Iran

Langkah strategis ini merupakan hasil dari  PT Dirgantara Indonesia (PTDI), sebuah entitas pionir dalam industri penerbangan dan pertahanan di Indonesia.

Konversi ini mendemonstrasikan kemitraan bilateral yang memperkuat kedua negara dalam teknologi dan keamanan.

Awal mula dari proyek ambisius ini bermula ketika Malaysia mengidentifikasi kebutuhan untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)nya yang luas.

BACA JUGA:Permainan Kekuatan di Timur Tengah: Iran Menganggap Serangan Drone Israel sebagai 'Mainan Anak'

BACA JUGA:Senapan Mesin MG42 Warisan Tentara Nazi yang Menakutkan Jadi Dasar Produksi Senapan Mesin Modern

Pesawat CN235-220, yang awalnya dirancang sebagai pesawat angkut militer, dipilih karena keandalan dan fleksibilitas desainnya.

PTDI, dengan rekam jejaknya yang teruji dalam pembuatan dan modifikasi pesawat, menjadi pilihan natural bagi TUDM untuk mengemban misi transformasi ini.

Proses konversi pesawat ini melibatkan instalasi perangkat teknologi canggih.

Sistem Manajemen Misi (Mission Management Systems - MMS) dari Integrated Surveillance and Defense, Inc. (ISD) dari Oregon, Amerika Serikat, merupakan inti dari peningkatan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: