Pemekaran Wilayah: Kabupaten Banyumas Menuju Pembentukan Daerah Otonomi Baru di Jawa Tengah

Pemekaran Wilayah: Kabupaten Banyumas Menuju Pembentukan Daerah Otonomi Baru di Jawa Tengah

Wacana Otonomi Baru Kabupaten Banyumas: Potret Penduduk dan Potensi Pemekaran Wilayah Jawa Tengah.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Kepadatan penduduk yang tinggi, mencapai 2.290 jiwa per kilometer persegi, menjadi pertimbangan penting dalam pembentukan wilayah baru ini.

Dengan luas wilayah yang direncanakan mencapai 256 kilometer persegi, Kota Purwokerto akan menjadi kota terluas kedua di Provinsi Jawa Tengah setelah Kota Semarang. 

Potensi ekonomi dan pembangunan di kota ini akan menjadi fokus utama dalam merumuskan rencana pemekaran wilayah.

Tantangan dan Harapan dalam Pemekaran Wilayah

Meskipun usulan pemekaran wilayah sudah dilakukan, beberapa tantangan masih menghadang. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Otonomi Baru di Pulau Jawa: Dari Wacana Hingga Tanggapan Pemerintah Daerah Jawa Tengah

BACA JUGA:Gelombang Pemekaran Wilayah di Pulau Jawa: Wacana Pembentukan Provinsi Otonomi Baru di Jawa Tengah

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Supangkat, menyoroti pentingnya komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam merumuskan keputusan terkait pemekaran wilayah.

Ketergantungan keuangan daerah pada pemerintah pusat, terutama dalam hal alokasi dana, juga menjadi pertimbangan penting dalam pembentukan DOB baru ini. 

Dukungan dan keputusan akhir dari pemerintah pusat menjadi kunci dalam mewujudkan pemekaran wilayah yang diusulkan.

Melangkah ke Depan: Harapan dan Realita Pemekaran Wilayah

Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Banyumas, Purwadi Santoto, menggarisbawahi bahwa usulan pemekaran wilayah masih dalam tahap pembahasan di tingkat Provinsi Jawa Tengah. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kabupaten Brebes Selatan: Langkah Menuju Otonomi Baru di Jawa Tengah

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kabupaten Cilacap: Langkah Strategis untuk Pembangunan Otonomi Baru Jawa Tengah

Meskipun begitu, arah logis pembentukan dua wilayah otonom menjadi alternatif yang mungkin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: