Mengungkap Rahasia di Balik Camilan Indonesia: 6 Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

Mengungkap Rahasia di Balik Camilan Indonesia: 6 Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

Mengungkap Rahasia di Balik Camilan Indonesia: 6 Fakta Menarik yang Jarang Diketahui. Fhoto : Pixabay.com---

KULINER, PALPOS.ID- Indonesia, sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi, juga memiliki beragam camilan khas yang unik dan lezat. Namun, di balik kelezatan tersebut, ada banyak fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui orang. Berikut adalah enam fakta menarik tentang camilan Indonesia yang mungkin akan mengejutkan Anda.

1. Kerak Telor: Camilan Sultan yang Eksklusif

Kerak telor adalah camilan khas Betawi yang sering ditemukan di acara-acara budaya dan festival di Jakarta. Tahukah Anda bahwa pada masa kolonial Belanda, kerak telor merupakan makanan mewah yang hanya disajikan pada acara-acara khusus dan untuk tamu-tamu terhormat? Dibuat dari beras ketan, telur bebek, ebi (udang kering), dan bumbu-bumbu khas, kerak telor dulunya dianggap sebagai camilan eksklusif. Kini, camilan ini dapat dinikmati oleh siapa saja, tetapi statusnya sebagai camilan istimewa tetap melekat.

2. Rengginang: Dari Sisa Nasi Menjadi Camilan Populer

Rengginang adalah camilan tradisional yang terbuat dari nasi atau ketan yang dikeringkan dan digoreng hingga renyah. Menariknya, rengginang awalnya dibuat dari sisa nasi yang tidak habis dimakan. Alih-alih membuang nasi tersebut, masyarakat Jawa mengolahnya menjadi camilan renyah. Proses pengeringan nasi di bawah sinar matahari sebelum digoreng membuat rengginang memiliki tekstur yang khas dan rasa yang gurih.

BACA JUGA:Nikmatnya Martabak Manis: Camilan Khas Indonesia yang Lezat dan Menggugah Selera

BACA JUGA:Kelezatan Martabak Manis: Camilan Tradisional yang Kembali Hits

3. Klepon: Simbol Keberagaman dan Keberanian

Klepon adalah camilan tradisional yang terbuat dari tepung ketan, berisi gula merah, dan dilapisi kelapa parut. Selain lezat, klepon juga memiliki makna simbolis. Di beberapa daerah, klepon dianggap sebagai simbol keberagaman dan keberanian. Warna hijau dari daun pandan melambangkan alam dan kesegaran, sementara gula merah di dalamnya melambangkan hati yang manis dan penuh keberanian. Menggigit klepon yang meletus di mulut adalah simbol keberanian menghadapi tantangan hidup dengan manisnya hasil akhir.

4. Kue Cubit: Warisan Belanda yang Teradaptasi

Kue cubit adalah salah satu camilan jalanan yang populer di Indonesia, terutama di Jakarta. Bentuknya kecil dan biasanya disajikan setengah matang dengan topping yang beragam. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa kue cubit sebenarnya adalah adaptasi dari camilan Belanda yang dikenal sebagai "poffertjes." Para penjajah Belanda memperkenalkan poffertjes di Indonesia, dan masyarakat lokal kemudian mengadaptasinya menjadi kue cubit yang kita kenal sekarang.

5. Onde-onde: Camilan Kuno Berusia Ribuan Tahun

Onde-onde, bola-bola ketan yang diisi pasta kacang hijau dan dilapisi wijen, memiliki sejarah yang panjang. Camilan ini pertama kali muncul pada masa Dinasti Tang di Tiongkok sekitar abad ke-7. Melalui perdagangan dan migrasi, onde-onde menyebar ke Asia Tenggara dan akhirnya menjadi camilan yang populer di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera. Teksturnya yang kenyal dan rasa manisnya yang khas membuat onde-onde tetap menjadi favorit hingga saat ini.

BACA JUGA:Peyek: Camilan Ringan Kekinian yang Menggugah Selera

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: