Mendunia, Syal Jumputan Hasil Karya WBP Jadi Cinderamata Pada Criminal Justice Forum di Tokyo

BACA JUGA:Kanwil Kemenkumham Sumsel Lakukan Monev di UKK Musi Banyuasin

Hal ini tidak hanya memastikan kualitas produk yang tinggi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai seperti ketelitian, ketekunan, dan tanggung jawab kepada para narapidana yang terlibat.

"Dengan bangga, kami melihat bahwa hasil karya tangan mereka dihargai di tingkat internasional, menjadi bukti konkret dari dedikasi mereka dalam mengikuti program pembinaan di LPP Palembang," kata Kalapas Perempuan Palembang, merespons pengakuan internasional yang mereka terima.

Keberhasilan ini juga mencerminkan bahwa kerja sama antara lembaga pemasyarakatan, pemerintah daerah, dan berbagai pihak terkait lainnya sangat penting dalam mendukung rehabilitasi sosial bagi narapidana.

BACA JUGA: Pelayanan di dua Kantor Imigrasi Kemenkumham Sumsel Mulai Berjalan

BACA JUGA:Kanwil Kemenkumham Sumsel Adakan Bimtek untuk Tingkatkan Kualitas Peraturan Daerah

Dengan adanya dukungan yang kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan lokal, serta masyarakat yang semakin terbuka terhadap narapidana yang ingin berubah dan berkontribusi positif.

Langkah-langkah rehabilitasi semacam ini dapat lebih mudah direplikasi dan ditingkatkan di berbagai wilayah di Indonesia.

Secara keseluruhan, keberhasilan hasil karya WBP Lapas Perempuan Palembang yang dipamerkan di Tokyo tidak hanya menjadi pencapaian yang membanggakan bagi mereka sendiri.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel serahkan empat sertifikat merek ke FH Unsri

BACA JUGA: Sekda Provinsi Sumsel Apresiasi Kanwil Kemenkumham Sumsel Sukses Gelar Mobile Intelektual Property Clinic

tetapi juga membuka jalan bagi pembuktian bahwa narapidana, ketika diberikan kesempatan dan dukungan yang tepat, dapat berkontribusi secara positif bagi masyarakat dan menjadi bagian dari solusi untuk masalah kriminalitas dan rehabilitasi di Indonesia. ***

 

 

Sumber: