Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Kota Baubau Ibukota Daerah Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Buton

Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Kota Baubau Ibukota Daerah Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Buton

Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Kota Baubau Ibukota Daerah Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Buton.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

SULAWESI TENGGARA, PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Kota Baubau Ibukota Daerah Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Buton.

Pemekaran wilayah menjadi topik yang hangat diperbincangkan di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara. 

Dengan tujuan meningkatkan pelayanan birokrasi dan pemerataan pembangunan, usulan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) terus berkembang. 

Salah satu inisiatif yang sedang diperjuangkan adalah pembentukan Provinsi Kepulauan Buton dengan Kota Baubau sebagai calon ibukota.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Presidium KNP3 Dukung Daerah Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Buton

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Intip Potensi Daerah Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Buton

Latar Belakang

Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki luas wilayah 36.160 kilometer persegi dengan jumlah penduduk mencapai 2.755.589 jiwa menurut data BPS tahun 2020. 

Wilayah ini terdiri dari 17 kabupaten/kota yang memiliki karakteristik geografis, demografis, dan sosial budaya yang beragam. 

Salah satu daerah yang mencuri perhatian adalah Kepulauan Buton, yang selama ini dikenal sebagai wilayah maritim dengan potensi alam dan budaya yang kaya.

Alasan Pemekaran

Pembentukan Provinsi Kepulauan Buton tidak hanya didorong oleh keinginan untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan, tetapi juga untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Alasan-alasan utama pemekaran ini antara lain:

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Alasan Pergantian Nama Daerah Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Buton

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Dua Opsi Calon Ibukota Daerah Otonomi Baru Provinsi Kepulauan Buton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: