Kembalikan Kejayaan Kopi Sriwijaya: OJK Pecahkan Rekor MURI Minum Kopi Terbanyak di Pinggir Sungai Musi

Kembalikan Kejayaan Kopi Sriwijaya: OJK Pecahkan Rekor MURI Minum Kopi Terbanyak di Pinggir Sungai Musi

Kembalikan Kejayaan Kopi Sriwijaya: OJK Pecahkan Rekor MURI Minum Kopi Terbanyak di Pinggir Sungai Musi.-Palpos.id-

SUMATERA SELATAN, PALPOS.ID - Kembalikan Kejayaan Kopi Sriwijaya: OJK Pecahkan Rekor MURI Minum Kopi Terbanyak di Pinggir Sungai Musi.

Kopi Sumatera Selatan atau Kopi Sriwijaya, memiliki sejarah panjang dan kaya. 

Dalam upaya mengembalikan kejayaan kopi Sriwijaya ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) akan menggelar acara minum kopi terbanyak di pinggir Sungai Musi, yang diharapkan dapat memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Hal ini ditegaskan oleh Kepala OJK Provinsi Sumsel dan Babel, Arifin Susanto SE MSc, dalam kegiatan media gathering bersama media Sumatera Selatan dan Bangka Belitung di Provinsi Jogjakarta pada Selasa, 9 Juli 2024.

BACA JUGA:Nikmati Kopi Enak dan Murah di THE 1O1 Palembang Rajawali, Ada Banyak Varian

BACA JUGA:Program Pelatihan Tokopedia Tingkatkan Produktivitas Petani Kopi Lahat

"Saya ingin kopi Sumsel ini menjadi kopi terbaik nusantara dan kopi Sumsel mendunia," kata Arifin Susanto.

Potensi Kopi Sumatera Selatan

Sumatera Selatan memiliki potensi besar dalam produksi kopi. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, produksi kopi di Indonesia paling banyak disumbangkan oleh Provinsi Sumatera Selatan dengan produksi mencapai 211,68 ribu ton per tahun. 

Provinsi ini menjadi penghasil kopi terbanyak di Indonesia, bahkan menempati posisi ketiga sebagai penghasil kopi terbanyak di dunia setelah Brazil dan Vietnam.

BACA JUGA:Kopi Sumsel Diakui Pasar, Harga Tembus Rekor Tertinggi

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Kenalkan Ilmu Daktiloskopi dalam Bermasyarakat

"Provinsi Sumsel penghasil kopi terbanyak di dunia. Bahkan, Indonesia menjadi penghasil kopi terbanyak ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam," tegas Arifin Susanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: