Harga Pertamax Ditetapkan Rp 14.000/Liter: Penyesuaian Terbaru dari Pertamina Patra Niaga

BACA JUGA: Sukses di Sumatera: Pertamina Ajak UMK Binaan ke Ajang Bisnis dan Investasi Terbesar

Sementara itu, untuk wilayah Bengkulu, harga Pertamax menjadi Rp 14.300 per liter, mengingat PBBKB di daerah tersebut adalah 10%.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perubahan harga minyak dunia dan dinamika ekonomi yang dapat mempengaruhi biaya operasional serta harga jual BBM di pasar domestik.

Penyesuaian harga ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan untuk menawarkan harga yang terjangkau bagi konsumen dan kebutuhan untuk memastikan keberlangsungan usaha Pertamina Patra Niaga.

BACA JUGA:Pertamina Siap Amankan Pasokan Energi di Sumsel Jelang Idul Adha, Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman

BACA JUGA:SOP Ketat dan Edukasi Masyarakat: Pertamina Jamin Kualitas LPG 3 Kg

Salah satu fokus utama dalam penyesuaian harga kali ini adalah menjaga agar Pertamax tetap menjadi pilihan BBM RON 92 yang paling terjangkau.

Harga Pertamax yang ditetapkan setelah penyesuaian ini tetap kompetitif dibandingkan dengan produk BBM Non Subsidi lainnya yang ada di pasaran.

Keputusan ini mencerminkan komitmen Pertamina Patra Niaga untuk menyediakan produk BBM berkualitas tinggi dengan harga yang dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.

BACA JUGA: Antisipasi Tantangan Distribusi: Pertamina Jaga Pasokan BBM dan LPG Selama Libur Waisak

BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Siap Hadapi Lonjakan Permintaan LPG Selama Libur Panjang

Seperti badan usaha lainnya, Pertamina juga melakukan penyesuaian harga BBM Non Subsidi secara bertahap. Sebelumnya, produk BBM Non Subsidi lainnya seperti Pertamax Turbo dan Dex Series telah mengalami penyesuaian harga pada awal bulan Agustus.

"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa harga Pertamax tetap menjadi yang paling terjangkau di kelasnya, bahkan dalam situasi pasar yang penuh tantangan ini," ungkap Nikho.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun harga Pertamax mengalami penyesuaian, langkah ini diambil dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

BACA JUGA:Pertamina Edukasi Masyarakat tentang Penggunaan LPG yang Bijaksana

Sumber: