Strategi Keanekaragaman Hayati, Pertamina Berikan Pelatihan Kelompok Kemudi dalam Pengolahan Kopi

Strategi Keanekaragaman Hayati, Pertamina Berikan Pelatihan Kelompok Kemudi dalam Pengolahan Kopi

--

Pelatihan ini berfokus pada pengolahan kopi, yang merupakan salah satu jenis HHBK yang memiliki potensi ekonomi signifikan.

Melalui pelatihan ini, Kelompok Kemudi diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam mengolah biji kopi, membuat produk kopi berkualitas, dan mengelola usaha kopi secara efektif.

BACA JUGA:Pertamina Ambil Langkah Masif, Serahkan Bantuan Penanggulanan Karhutla di Sumsel

BACA JUGA:Hiswana Migas dan Pertamina Patra Niaga Ajak Insan Pers di Kota Lubuklinggau untuk Bukber

Program pelatihan ini juga mencakup pembuatan "Kembali Hutan Cafe," yang bertujuan untuk memperkenalkan produk kopi dari Kelompok Kemudi kepada masyarakat dan pasar yang lebih luas.

Dengan adanya kafe ini, diharapkan produk kopi hasil olahan kelompok tersebut dapat bersaing di pasar lokal, serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati melalui pemanfaatan hasil hutan yang berkelanjutan.

Sebagai bagian dari pelatihan, Pertamina mengundang Wenny Bastian, pemilik Putra Abadi Coffee, untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pengolahan kopi.

Putra Abadi Coffee adalah salah satu usaha mikro dan kecil (UMK) binaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Sumbagsel yang telah berhasil mencapai omset minimal Rp100.000.000 setiap bulan dengan modal awal Rp50.000.

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Dukung Pertamina Sosialisasikan Transformasi Distribusi LPG Subsidi Ke Masyarakat

BACA JUGA:Gubernur Apresiasi Kesungguhan Kilang Pertamina Plaju dalam Dukungan Proklim

Wenny Bastian berbagi wawasan mengenai kunci sukses dalam mengelola usaha kopi, termasuk pentingnya teknik pengolahan, cara roasting kopi, serta sistem manajemen yang baik.

Menurut Wenny, pengolahan kopi yang berkualitas memerlukan perhatian pada berbagai aspek, mulai dari pemilihan jenis biji kopi, teknik roasting, hingga proses pengemasan dan pemasaran.

Keterampilan ini sangat penting untuk memastikan bahwa produk kopi tidak hanya memenuhi standar kualitas tetapi juga dapat bersaing di pasar yang kompetitif.

Tjahyo Nikho Indrawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, menegaskan harapan Pertamina bahwa "Kembali Hutan Cafe" akan menemukan keseimbangan optimal antara pelestarian keanekaragaman hayati dan pengembangan ekonomi masyarakat.

BACA JUGA:Kebocoran Pipa Pertamina Cemari Sungai Kelekar, WALHI Sumsel Layangkan Dua Tuntutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: