Konflik Internal PBNU dan PKB: Ancaman Perpecahan di Kalangan Kiai dan Pengasuh Pesantren

Konflik Internal PBNU dan PKB: Ancaman Perpecahan di Kalangan Kiai dan Pengasuh Pesantren

Konflik Internal PBNU dan PKB: Ancaman Perpecahan di Kalangan Kiai dan Pengasuh Pesantren.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

“Kami kasihan juga dengan para kiai-kiai itu yang harus dimobilisasi untuk melegitimasi manuver elite PBNU dalam menyerang PKB,” ujar Gus Faris.

BACA JUGA:Pilkada Serentak 2024: Fitrianti-Nandriani Resmi Didukung PAN, PKB, dan NasDem, Dewa-Prima Baru Gerindra

BACA JUGA:PKB Tidak Akan Majukan Kadernya di Pilgub Sumsel

Ancaman Muktamar Luar Biasa (MLB)

Situasi yang semakin panas ini memunculkan ancaman serius bagi keutuhan NU. 

Gus Faris memperingatkan bahwa jika elite PBNU terus melibatkan diri dalam politik praktis, kemungkinan terjadinya Muktamar Luar Biasa (MLB) NU akan sangat mungkin terjadi. 

Hal ini akan menjadi respons dari berbagai pihak yang tidak setuju dengan arah yang diambil oleh PBNU saat ini.

“Kalau elite PBNU bisa melakukan manuver bikin gerakan MLB, maka sangat mungkin elite PBNU mendapatkan manuver serupa. Kalau sudah begini, maka yang dirugikan adalah kepentingan Nahdliyin karena terus terkoyak oleh manuver tak bertanggung jawab para elitenya,” ujar Gus Faris.

BACA JUGA:Pilgub Sumsel 2024: Arus Bawah PKB Inginkan Partai Usung Herman Deru-Cik Ujang (HDCU)

BACA JUGA:Nandriani Octarina Kantongi Rekomendasi PKB untuk Calon Walikota Palembang

Resah di Akar Rumput

Pengasuh Ponpes Mambaul Maarif Denanyar Jombang, KH Abdussalam Shohib, yang juga dikenal sebagai Gus Salam, menilai bahwa ancaman MLB NU merupakan bom waktu yang siap meledak kapan saja. 

Menurutnya, massa akar rumput mulai gundah dan gelisah melihat PBNU yang semakin jauh dari tugas utama organisasi, yakni menyejukkan umat.

“Grassroots sudah mulai gundah dan resah melihat PBNU. PBNU hari ini jauh dari kondusif. MLB merupakan bom waktu yang siap meledak kapan pun,” kata Gus Salam.

Gus Salam juga menyatakan bahwa gaya kepemimpinan PBNU yang terkesan arogan dan intimidatif semakin menambah ketidakpuasan di kalangan Nahdliyin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: