BEM SI Kirim Rapor Merah untuk Jokowi: Kritik dan Tuntutan Setelah 10 Tahun Kepemimpinan

BEM SI Kirim Rapor Merah untuk Jokowi: Kritik dan Tuntutan Setelah 10 Tahun Kepemimpinan

BEM SI Kirim Rapor Merah untuk Jokowi: Kritik dan Tuntutan Setelah 10 Tahun Kepemimpinan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Namun, menurut BEM SI, visi tersebut kini telah berubah menjadi "Nawadosa", sebuah istilah yang mereka gunakan untuk menggambarkan kebijakan-kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.

BEM SI menyoroti berbagai janji yang tidak terealisasi selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi. 

Salah satu yang paling disoroti adalah janji untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat di masa lalu. 

Namun, hingga kini, banyak kasus yang masih belum tuntas, dan korban serta keluarga korban masih terus menuntut keadilan.

Selain itu, intervensi politik yang dilakukan oleh pemerintah, komersialisasi pendidikan, represifitas aparat terhadap demonstran, serta konflik agraria yang semakin meluas juga menjadi bukti kegagalan pemerintahan Jokowi dalam memenuhi janji Nawacita. 

BEM SI menegaskan bahwa janji-janji ini tidak hanya diabaikan, tetapi malah berbalik menjadi kebijakan yang merugikan rakyat.

Eskalasi Aksi: Dari Gerakan Online ke Mobilisasi Massa

BEM SI menyadari bahwa gerakan mereka tidak akan cukup kuat jika hanya dilakukan secara online. 

Oleh karena itu, mereka merencanakan untuk mengeskalasi aksi mereka dengan menggelar demonstrasi besar-besaran di berbagai wilayah di Indonesia. 

Satria Naufal menyebutkan bahwa perlawanan di tingkat lokal sudah cukup masif, tetapi pemerintah tampaknya masih meremehkan suara mahasiswa dan masyarakat sipil.

BEM SI berencana untuk mengkonsolidasikan kekuatan di berbagai daerah, dengan tujuan untuk menggelar aksi massa secara nasional. 

Mereka yakin bahwa dengan mempertemukan berbagai elemen masyarakat yang merasa dirugikan oleh kebijakan Jokowi, mereka dapat memberikan tekanan yang lebih besar terhadap pemerintah.

Respon Pemerintah: Sikap yang Masih Menunggu

Hingga berita ini ditulis, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi yang dilakukan oleh BEM SI. 

Sikap diam dari pemerintah ini menimbulkan berbagai spekulasi, termasuk apakah pemerintah akan merespons tuntutan BEM SI atau justru akan mengabaikan gerakan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: