BEM SI Kirim Rapor Merah untuk Jokowi: Kritik dan Tuntutan Setelah 10 Tahun Kepemimpinan

BEM SI Kirim Rapor Merah untuk Jokowi: Kritik dan Tuntutan Setelah 10 Tahun Kepemimpinan

BEM SI Kirim Rapor Merah untuk Jokowi: Kritik dan Tuntutan Setelah 10 Tahun Kepemimpinan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

BEM SI menilai bahwa pidato tersebut tidak merepresentasikan realitas yang ada dan hanya merupakan upaya untuk mempertahankan citra pemerintah. 

Oleh karena itu, sebagai bentuk respons, BEM SI mengirimkan rapor merah kepada Jokowi.

Rapor Merah dan Ijazah Ketidaklulusan: Bentuk Kritik Keras

Rapor merah dan ijazah ketidaklulusan yang dikirimkan oleh BEM SI bukanlah sekadar simbol. 

BACA JUGA:Presiden Jokowi Diduga Perintahkan Tim Khusus untuk Kaji Aspek Legal Perpanjangan Kepengurusan PDIP

BACA JUGA:Megawati Kritisi Kebijakan Presiden Jokowi Bagi-bagi Izin Usaha Tambang ke Ormas Keagamaan

Mereka berusaha menunjukkan bahwa selama 10 tahun memimpin, Jokowi telah membuat banyak keputusan yang menyengsarakan rakyat. 

Satria Naufal menyebutkan bahwa rapor tersebut berisi penilaian terhadap berbagai kebijakan yang diambil Jokowi, mulai dari pelemahan lembaga anti-korupsi hingga pengesahan undang-undang yang kontroversial.

BEM SI menganggap bahwa selama periode kedua kepemimpinannya, Jokowi semakin menjauh dari nilai-nilai reformasi yang seharusnya menjadi landasan dalam berpolitik. 

Kebijakan-kebijakan yang diambil dianggap lebih berpihak pada elite politik dan korporasi besar, mengabaikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat sipil. 

BACA JUGA:Ini Penjelasan Presiden Jokowi Batal Pindah Kantor ke IKN Nusantara: Kesiapan Air dan Listrik Jadi Sorotan

BACA JUGA:Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik Terbesar di Asia Tenggara Milik PT HLI

Misalnya, BEM SI menyoroti revisi UU KPK yang melemahkan lembaga tersebut, revisi UU Polri dan TNI, serta pengesahan UU Cipta Kerja yang dianggap menguntungkan pengusaha besar tetapi merugikan pekerja.

Pengiriman Email Massal ke Sekretaris Negara

Selain mengirimkan rapor merah secara fisik ke Istana Negara, BEM SI juga melancarkan kampanye "spam email" dengan mengirimkan rapor tersebut melalui email ke Sekretaris Negara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: