Cak Imin Tegaskan PKB Go Publik: Bukan Hanya untuk Nahdlatul Ulama, Tapi untuk Seluruh Rakyat Indonesia
Kisruh PKB dan PBNU: KPU Ganti Lima Anggota DPR RI Terpilih karena Dipecat Partai.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
PALPOS.ID - Cak Imin Tegaskan PKB Go Publik: Bukan Hanya untuk Nahdlatul Ulama, Tapi untuk Seluruh Rakyat Indonesia.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, kembali menegaskan bahwa ia akan membawa PKB menjadi partai yang lebih inklusif dalam lima tahun ke depan.
Langkah ini diambil untuk memastikan PKB tidak lagi hanya dianggap sebagai partainya Nahdlatul Ulama (NU) saja, melainkan partai yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
PKB Siap Menjadi Partai Go Public
Dalam sebuah wawancara di Kompleks Parlemen Senayan pada Minggu, 8 September 2024, Cak Imin menyatakan tekadnya untuk mengubah wajah PKB melalui pendekatan yang lebih terbuka dan inklusif.
BACA JUGA:Konflik PKB-PBNU Memanas: Banser dan Garda Bangsa Siap Hadapi Perang
BACA JUGA:PKB Diambang Perpecahan: Fungsionaris dan Kader Dorong Muktamar Ulang
“Lima tahun ke depan ini, PKB tidak hanya untuk Nahdlatul Ulama (NU) tetapi juga untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujar Cak Imin dengan tegas.
Strategi "go public" yang dicanangkan Cak Imin ini bertujuan untuk memposisikan PKB sebagai partai yang melampaui identitas sektoral.
Sejak didirikan pada tahun 1998, PKB memang memiliki keterkaitan kuat dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, yang berperan besar dalam membentuk fondasi awal partai.
Namun, dengan semakin berkembangnya dinamika politik di Indonesia, Cak Imin berpendapat bahwa PKB harus bertransformasi menjadi partai yang mampu merangkul semua elemen masyarakat.
BACA JUGA:Cak Imin Pasrahkan Jabatan Ketua Umum PKB kepada DPC: Kisah Dinamika Menjelang Muktamar PKB 2024
BACA JUGA:Konflik Internal PBNU dan PKB: Ancaman Perpecahan di Kalangan Kiai dan Pengasuh Pesantren
“PKB harus siap menjadi wadah perjuangan politik bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya kelompok tertentu,” lanjut Wakil Ketua DPR RI itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: