Harga Beras Indonesia Tertinggi di ASEAN: Penyebab dan Dampaknya terhadap Masyarakat

Harga Beras Indonesia Tertinggi di ASEAN: Penyebab dan Dampaknya terhadap Masyarakat

Harga Beras Indonesia Tertinggi di ASEAN: Penyebab dan Dampaknya terhadap Masyarakat.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Kebijakan pembatasan impor yang diterapkan pemerintah Indonesia mendapat kritik dari banyak pihak, termasuk Bank Dunia.

Dalam laporannya, Carolyn menjelaskan bahwa pemerintah telah menaikkan standar perdagangan nontarif untuk melindungi sektor pertanian domestik. 

BACA JUGA:Bulog Serap 500 Ton Beras Petani di OKU Timur

BACA JUGA:Bulog Targetkan Serap 7 Ribu Ton Beras Petani di OKU Timur

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mencatat bahwa rata-rata tarif impor bahan pertanian ke Indonesia telah turun dari 20 persen pada 1990-an menjadi 5,9 persen pada 2020. 

Namun, kebijakan nontarif seperti kuota impor yang ketat dan inspeksi teknis mendadak tetap menjadi penghalang besar bagi masuknya beras impor.

Kebijakan ini memang bertujuan baik, yaitu untuk mendorong kemandirian pangan dan melindungi petani lokal. 

Namun, efek samping dari kebijakan ini adalah berkurangnya pasokan beras impor di pasar domestik, yang kemudian menyebabkan lonjakan harga. 

Menurut data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), harga beras premium di Indonesia pada Agustus 2024 mencapai Rp15.500 per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga beras di pasar global, seperti Thailand yang hanya Rp9.277 per kilogram dan Pakistan dengan Rp8.368 per kilogram.

Selain itu, kualitas beras lokal yang dihasilkan petani sering kali tidak sesuai dengan standar yang diharapkan oleh konsumen. 

Ini menambah kompleksitas dalam tata niaga beras di Indonesia, di mana Badan Urusan Logistik (Bulog) kesulitan menyerap beras produksi lokal karena perbedaan harga dan kualitas. 

Mantan Direktur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengungkapkan bahwa harga pembelian pemerintah untuk beras di tingkat penggilingan sudah mencapai Rp12.100 per kilogram, yang berarti lebih tinggi dari harga jual Bulog yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp11.000 per kilogram. 

Ketidaksesuaian ini membuat Bulog kesulitan untuk membeli beras dalam jumlah besar tanpa memicu inflasi lebih lanjut.

Pengaruh Terhadap Inflasi Nasional

Harga beras yang tinggi di Indonesia menjadi salah satu kontributor utama inflasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: