Tanam Pohon : Kilang Pertamina Plaju Membantu Berantas Kesisi Pangan di Uganda Afrika Utara
--
INETRNASIONAL, PALPOS.ID-Sebagai bagian dari komitmen terhadap tanggung jawab sosial global, Kilang Pertamina Plaju telah mengambil langkah nyata dalam membantu memberantas kemiskinan dan mengatasi krisis pangan di Republik Uganda, Afrika Timur.
Saat ini, Uganda menghadapi salah satu krisis pangan terburuk dalam sejarahnya, khususnya di daerah Karamoja, yang dikenal sebagai wilayah terkering dan termiskin di negara tersebut.
Dengan perubahan iklim yang semakin buruk dan kekeringan yang melanda, banyak warga Uganda yang mengalami penipisan tanah, degradasi lingkungan, dan gagal panen, yang mengakibatkan krisis pangan akut.
BACA JUGA:Permintaan Minyak Dunia Diproyeksi Lesu: Respon Pertamina dan Tantangan Ke Depan
BACA JUGA:Kerajaan Arab Saudi Berikan Kewarganegaraan kepada Ilmuwan hingga Talenta Internasional
Mengutip dari situs Tearfund, situasi di Uganda menjadi semakin kritis. Daerah seperti Karamoja mengalami dampak yang paling parah, di mana keluarga-keluarga terpaksa berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Musim paceklik yang datang lebih awal menambah beban penderitaan masyarakat yang sudah berjuang. Dengan situasi ini, ribuan keluarga terancam kelaparan, dan akses terhadap makanan yang cukup dan bergizi semakin sulit dijangkau.
Merespon situasi darurat ini, Kilang Pertamina Plaju, perusahaan migas dan petrokimia asal Sumatera Selatan, meluncurkan program charity yang berfokus pada penanaman pohon buah-buahan.
Dalam program ini, Pertamina menggandeng organisasi lokal Charity Resource Development Centre (CHARDEC) untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.
BACA JUGA:Konsisten Dorong Transisi Energi, PLN Raih Penghargaan Internasional The Best Green Loan
Penanaman pohon buah-buahan ini ditargetkan untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di Kalekeru Village, Kakoro Parish, Butebo District.
Program penanaman pohon buah-buahan melibatkan penanaman bibit pohon mangga dan jeruk. Harapannya, pohon-pohon ini tidak hanya akan memberikan hasil buah yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, tetapi juga akan menjadi komoditas yang dapat diperdagangkan.
Dengan demikian, masyarakat setempat dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: