Bawaslu Gerebek Pertemuan Kepala Desa di Hotel Bintang Lima: Dugaan Mobilisasi Pilkada 2024 Mencuat

Bawaslu Gerebek Pertemuan Kepala Desa di Hotel Bintang Lima: Dugaan Mobilisasi Pilkada 2024 Mencuat

Bawaslu Gerebek Pertemuan Kepala Desa di Hotel Bintang Lima: Dugaan Mobilisasi Pilkada 2024 Mencuat.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

PALPOS.ID - Bawaslu Gerebek Pertemuan Kepala Desa di Hotel Bintang Lima: Dugaan Mobilisasi Pilkada 2024 Mencuat.

Pada Rabu malam, 23 Oktober 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang melakukan penggerebekan terhadap pertemuan sejumlah kepala desa (kades) se-Jawa Tengah di sebuah hotel bintang lima di kawasan Semarang Tengah. 

Pertemuan ini diduga sebagai bentuk mobilisasi dukungan untuk salah satu pasangan calon dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah pada Pilkada 2024 mendatang. 

Penggerebekan ini dilaksanakan pukul 21.00 WIB, setelah Bawaslu mendapatkan informasi adanya pertemuan yang mencurigakan.

BACA JUGA:Diduga Tidak Netral di Pilkada OKI: Relawan Kawan Muchendi Laporkan Oknum Kades Pulau Gemantung ke Bawaslu

BACA JUGA:Bawaslu OKU Awasi Distribusi Logistik Pilkada di Gudang KPU

Dugaan mobilisasi ini semakin kuat setelah sekitar 90 kades yang memenuhi ruang pertemuan di lantai tiga hotel tersebut langsung membubarkan diri ketika tim Bawaslu tiba di lokasi. 

Momen ini menunjukkan potensi adanya indikasi pelanggaran pemilu karena adanya dugaan keterlibatan aparatur desa dalam kegiatan politik praktis yang dilarang undang-undang.

Detik-detik Penggerebekan

Tim Bawaslu Kota Semarang yang terdiri dari 11 personel datang ke lokasi dengan tujuan memastikan bahwa pertemuan tersebut tidak melanggar ketentuan Pemilu. 

Menurut keterangan Arief, salah satu anggota Bawaslu yang turut hadir dalam penggerebekan, tim sempat kesulitan akses masuk ke ruang pertemuan yang berada di lantai tiga. 

BACA JUGA:Lakukan Penggerebekan Layaknya Polisi, Oknum Timses di OKU Dilaporkan Ke Bawaslu

BACA JUGA:Anggota Dewan Dilarang Ikut Kampanye, Ini Penjelasan Bawaslu Prabumulih

Setelah berkoordinasi dengan pihak hotel, mereka akhirnya dapat mengakses ruangan tersebut.

"Saat tim tiba, ada salah satu kades yang terlihat akan memasuki ruangan. Begitu kami masuk, para kades yang berjumlah sekitar 90 orang segera beranjak meninggalkan lokasi. Mereka langsung membubarkan diri, seolah menghindari deteksi dari pihak Bawaslu," ungkap Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: